RADARSEMARANG.COM, Ungaran – Badan Narkotika Nasional (BNN) Jawa Tengah mengingatkan para pengelola sekolah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar. Mengingat jumlah pelajar pengguna narkoba secara nasional mencapai 24 persen. Hal tersebut perlu terus dilakukan intervensi.
“Terutama ketahanan diri pelajar menghadapi situasi penawaran penggunaan narkoba.” ungkap Koordinator Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) BNNP Jateng, Susanto.
Kemarin (21/7) pihaknya mengelar sosialisasi bahaya narkoba di lingkungan sekolah di aula kantor Disdikbudpora di Suwakul, Ungaran, Kamis (21/7). Pesertanya para kepala sekolah.
Ia menambahkan, pelajar yang menyalahgunakan narkoba tidak akan dituntut secara pidana asalkan memenuhi syarat. Orang tua atau pelajar yang bersangkutan melaporkan kondisi itu ke tempat rehabilitasi yang ditunjuk pemerintah. Tempat rehabilitasi yang direkomendasikan ada puskesmas, rumah sakit hingga tempat rehabilitasi.
”Yang lebih penting itu mencegah masyarakat sehat dengan membangun ketahanan diri lewat sosialisasi intensif tentang bahaya penyalahgunaan narkoba,” tegasnya.
Sementara itu Bupati Semarang Ngesti Nugraha mengatakan, para peserta dapat mengintensifkan sosialisasi bahaya narkoba di lingkungan sekolah masing-masing.
“Waspadai kelompok pelajar yang mampu secara ekonomi yang dapat memengaruhi teman-temannya untuk menyalahgunakan narkoba. Orang tua juga harus berperan aktif mengawasi anak-anaknya,” katanya.
Kepala Badan Kesbangpol Petrus Triyono mengatakan, sosialisasi ini sebagai langkah dini pencegahan penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar. Diikuti 50 kepala SD/MI dan SMP/MTs se-Kabupaten Semarang. Sedangkan narasumber berasal dari BNN Jateng dan DPRD Kabupaten Semarang.
“Kami juga menghadirkan mantan pengguna narkoba untuk memberikan kesaksian bahaya narkoba,” pungkasnya. (ria/zal)
