RADARSEMARANG.COM, Ungaran – Pemkab Semarang semakin serius menangani kasus pelecehan seksual yang dialami pelajar. Pihaknya sudah menerjunkan tim untuk menemui dan membantu korban. Baik dalam hal pendampingan maupun pemulihan trauma kepada para korban.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Semarang Dewi Pramuningsih mengatakan tren kasus kekerasan anak meningkat. Yang menduduki teratas pun kasus kekerasan seksual. “Sudah ada beberapa kasus pelecehan seksual dengan korban anak yang kami tangani. Kasusnya bermacam-macam, pelakunya juga beragam,” ujarnya.
Ia menambahkan tindak pelecehan seksual dengan korban anak ini beragam. Misalnya ada yang dilakukan orang tuanya, temannya, bahkan guru seperti yang masih ditangani Polres Semarang. “Saat ini menjadi fokus kami,” ujarnya.
Dari kasus yang terjadi, pelakunya merupakan orang dekat para korban. Misalnya ayah tiri, teman dan juga pendidik yang selama ini sudah akrab dengan korban. Penyebab kasus pelecehan seksual bukan karena kurangnya edukasi kepada masyarakat. Pihaknya menyiapkan anggaran hingga Rp 100 juta guna menangani kasus kekerasan terutama pada korban.
“Dari beberapa kasus yang kami tangani memang rata-rata terjadi dari lingkungan keluarga yang kurang mampu. Sehingga perhatian terhadap anak atau keluarga memang kurang,” tambahnya. (ria/fth)
