RADARSEMARANG.COM, Ungaran – Memasuki musim panen, petani porang di Kabupaten Semarang mengeluh. Sebab, harga porang merosot tajam yakni hanya Rp 2.000 per kilogram. Untuk meminimalisir kerugian, petani mengolah porang menjadi produk makanan seperti keripik dan kue.
Kepala Desa Kadirejo Kecamatan Pabelan Riyadi mengatakan harga tidak sebanding dengan biaya produksi. Idealnya harga porang Rp 7.000 hingga Rp 8.000 per kilogram. Satu sisi, total lahan yang ditanami porang mencapai 22 hektare. “Sekarang harganya hanya Rp 2 ribu per kg, banyak petani rugi,” ujarnya.
Salah satu petani Slamet mengaku tidak mengetahui penyebab anjloknya harga porang. Bahkan permintaan di pasar juga stabil. “Belum tau kenapa, tiba-tiba harga merosot,”timpalnya.
Untuk meminimalisir kerugian, petani di Kadirejo mendapat pendampingan dari Undip Semarang untuk mengolah porang. Petani mengolah porang menjadi kue. “Dengan diolah kami ingin harga bisa lebih kompetitif,” ujarnya. (ria/fth)