RADARSEMARANG.COM, Ungaran – Kasus pelecehan seksual yang dilakukan oknum guru butuh penanganan serius. Orang tua masih khawatir jika kasus tersebut kembali terulang. Untuk mencegah kasus serupa, sekolah memberikan edukasi dan membelai pengetahuan seks kepada siswa.
Kepala sekolah SMPN 3 Ungaran Sarbun Hafi Sugiarto mengatakan semua orang jelas khawatir dengan kasus pelecehan. Mulai dari orang tua murid serta guru. “Kami tentu prihatin. Ini menjadi kehati-hatian kami untuk memiliki kedekatan ke siswa,” katanya upacara hari pertama sekolah di lapangan SMPN 3 Ungaran. Senin (11/7).
Ia menambahkan batas guru dengan anak didik tanpa disadari memang tipis. Sehingga persepsi kedekatan itu harus ditekan. Untuk menekan adanya kekerasan seksual pihaknya bekerjasama dengan puskesmas, DP3AKB Kabupaten Semarang hingga psikologi untuk memberikan pendidikan seks. itu dilakukan agar siswa mengerti batas dan pengaruh seks bebas. “Siswa harus segera lapor jika mendapatkan perlakuan tidak senonoh dari guru maupun sesama temannya,” tambahnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Semarang Sukaton Purtomo Priyatmo mewanti-wanti penyelenggara pendidikan untuk melindungi anak didiknya dari kekerasan fisik. Pelaku pencabulan yang merupakan guru SDN Ungaran merupakan anggota PPPK dan akan diberhentikan setelah penyidikan di Polres Semarang selesai.
“Kekerasan bentuk apapun apalagi seksual tentu tidak ada maafnya. Kami berhentikan guru maupun pelaku pendidikan jika melakukan kasus serupa,” tegasnya. (ria/fth)
