28.4 C
Semarang
Sunday, 22 June 2025

Pemkab Semarang Alokasikan Rp 300 Juta untuk Tangani Wabah PMK

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Ungaran – Kasus wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Semarang hingga saat ini masih tinggi. Dari data yang dimiliki Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan Kabupaten Semarang ada hewan ternak yang terindikasi PMK mencapai 1675.

Guna penanggulangan dan pengobatan PMK Pemkab Semarang mengalokasikan dana hingga Rp 300 juta.

Bupati Semarang Ngesti Nugraha saat ditemui mengatakan alokasi dana tersebut digunakan untuk berbagai keperluan penanganan PMK. Mulai pencegahan hingga pengobatan hewan ternak masyarakat yang terindikasi terpapar PMK.

“Saat ini kita alokasikan anggaran Rp. 300 juta untuk penanganan PMK. Anggaran tersebut bisa digunakan untuk pembelian obat obatan, jarum suntik, APD dan berbagai keperluan percepatan penanganan PMK,” ungkapnya di kantor dinas Bupati Semarang. Senin (13/7).

Selain dana dari Pemkab, Ngesti telah mengeluarkan surat himbauan kepada kepala desa untuk bisa menggunakan dana desa sebagai percepatan penanganan PMK.

Dalam penjelasannya orang nomor satu di Bumi Serasi ini menyebut dalam Inmemdagri baru mengenai PMK daerah yang belum menganggarkan dana penanganan PMK bisa menggunakan belanja tak terduga (BTT).

“Ini sedang kita bahas bersama. Dari kami terpenting para peternak tidak keberangkatan di dana. Sehingga penanganan dini untuk hewan tersuspek segera ditangani,”lanjutnya.

Sementara itu terkait dengan kesiapan kurban saat Idul Adha, Ngesti menambahkan akan ada aturan khusus dalam jual beli hewan kurban. Hewan kurban yang akan dikurbankan wajib memiliki surat keterangan sehat dari kesehatan hewan.

Sementara itu Kepala Dispertanikap Kabupaten Semarang Wigati Sunu menambahkan sudah ada 18 ekor hewan ternak mati akibat PMK. Sebagai besar hewan yang mati diusia muda atau masih kecil. Meski demikian kasus PMK di Kabupaten Semarang belum dinyatakan sebagai kejadian luar biasa (KLB).

“Sudah kami usulkan. Untuk penetapan KLB sendiri memang ada kriteria penilaiannya. Saat ini yang kami lakukan masih sama kontroling kandang ternak di seluruh Kabupaten Semarang,”timpalnya. (ria/bas)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya