27 C
Semarang
Thursday, 24 April 2025

SMPN 3 Banyubiru Terancam Longsor, Siswa Was-Was

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Ungaran – Sebanyak 63 siswa SMP Negeri 3 Banyubiru melakukan tes penilaian akhir dibawah ancaman bahaya longsor. Dimana longsor yang terjadi di Desa Wirogomo yang disebabkan oleh curah hujan yang tinggi ditakutkan kembali longsor.

Lereng bukit setinggi 60 meter yang berada di belakang gedung SMP Negeri 3 Banyubiru kembali ambrol saat hujan dengan intensitas tinggi sepanjang Senin (6/6) kemarin. Meskipun material guguran longsor tidak berdampak langsung pada kerusakan gedung sekolah. Tapi pihak sekolah tetap meningkatkan kewaspadaan.

“Nanti kalau tiba-toba hujan dan anak-anak masih melaksanakan tes. Kita akan tetap hentikan dan mereka dipulangkan untuk keselamatan mereka,” ujar Kepala SMP Negeri 3 Banyubiru, Joko Pranoto, Selasa (7/6).

Joko mengungkapkan, saat kejadian longsor sempat terjadi guguran material batu dan tanah dari lereng bukit di belakang area sekolah. Saat kejadian seluruh siswa sudah pulang semua. Namun para guru dan tenaga pendidik sebanyak 22 orang masih berada di sekolah. Dan terpaksa mereka harus meninggalkan ruangan untuk menjauh dari lereng bukit.

“Saat hujan lebat, kami mendengarkan suara gemuruh tapi bukan suara guntur. Sehingga semua guru dan staff sekolah segera berlari menjauhi lereng tebing,” katanya.

Guguran batu dan tanah sempat menutupi saluran irigasi warga yang berada di belakang area sekolah serta mata air sendang Pacaksiji juga terdampak. Selain itu luncuran material longsor juga menutup fasilitas umum warga Dusun Kendal Ngisor.

Tes akhir yang berlangsung hingga 11 Juni Selasa (7/6) berjalan dengan normal. Namun kewaspadaan akan longsor susulan masih ditingkatkan. Karena cuaca masih tidak menentu dan cenderung turun hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi.

Salah satu siswa kelas VIII, Alfredo, mengakui, kegiatan tes kali ini memang masih diselimuti kekhawatiran terjadinya longsor susulan. Menurutnya selama ini belum pernah kegiatan belajar siswa tiba-tiba dihentikan karena ancaman longsor lereng bukit belakang sekolah.

“Masih merasa was-was sih, terutama jika kami di dalam ruang kelas. Dan tiba-tiba hujan lebat,” ucapnya. (nun/bas)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya