RADARSEMARANG.COM, Ungaran – Seluruh ruangan Lapas Ambarawa selama dua hari digeledah petugas. Tidak hanya petugas lapas, sidak juga melibatkan anggota Kodim 0714/Salatiga, Polsek Ambarawa, dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Jateng.
Sidak digelar pada 21-22 April. Para penghuni lapas diminta keluar ruang tahanan. Mereka diminta menghadap ke dinding. Petugas melakukan penggeledahan satu per satu setiap kantong pakaian napi. Sementara petugas lainnya menggeledah ruang tahanan.
Setiap sudut ruang dan perlengkapan diperiksa. Lapas Ambarawa dihuni 408 orang dengan 353 narapidana, 55 tahanan, dan satu tahanan titipan. Kegiatan tersebut sekaligus rangkaian peringatan Hari Bakti Pemasyarakatan ke-58 Lapas Kelas II A Ambarawa.
“Untuk hasil sidak malam ini (kemarin), tidak ditemukan barang-barang terlarang seperti handphone, narkoba dan barang-barang berbahaya lainnya,” ungkap Kepala Lapas Ambarawa, Agus Heryanto.
Tidak hanya menggeledah barang-barang terlarang, sebanyak 20 napi juga diminta tes urine. “Kita pilih secara acak 20 orang tersebut dan hasilnya memang bersih tanpa ada konsumsi obat-obatan terlarang,” ujarnya.
Agus mengatakan, kegiatan bersih-bersih semacam ini nantinya akan dilakukan secara rutin oleh Divisi Pemasyarakatan Kanwil Jawa Tengah. Ditargetkan selama sebulan akan menggelar sidak sedikitnya 12 kali. “Dapat diartikan dalam seminggu nantinya terdapat tiga sampai empat kali kegiatan sidak,” tandasnya.
Menurutnya, kegiatan sidak dengan melibatkan APH terkait membuktikan bahwa lingkungan Lapas Ambarawa termasuk steril area. “Jadi biar tidak ada konotasi dari masyarakat luar bahwa Lapas Ambarawa ada narkobanya, ada handphone para tahannya dan segala macam,” tegasnya.
Sementara itu, Kabid Keamanan Kanwil Kumham Jateng, Kusbiyantoro, mengakatan, kegiatan sidak kali ini merupakan wujud instruksi dari pimpinan pusat. Sesuai dengan instruksi yang diberikan terdapat tiga unsur yakni deteksi dini, bersih dari narkoba, dan sinergitas.
Deteksi dini dilakukan untuk mencegah terdapat barang-barang berbahaya seperti senjata tajam dan sebagainya.
“Untuk sinergitasnya sendiri kita bekerja sama dengan kepolisian dan TNI serta BNN Provinsi Jawa Tengah,” katanya. (cr5/zal)