29 C
Semarang
Sunday, 4 May 2025

Kampung Susu Sumogawe Digelontor Rp 1 Miliar

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Ungaran – Pemprov Jateng menggelontorkan anggaran Rp 1 miliar untuk Kampung Wisata Sumogawe atau Kampung Susu di Kabupaten Semarang. Bantuan untuk pengembangan sarana dan prasarana desa wisata tersebut.

Desa wisata Kampung Susu berada di Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan. Diresmikan 2017 mengandalkan produk olahan susu. Mulai dari susu, permen, stik, dan sabun susu.

“Pemprov akan memberikan bantuan Rp 1 miliar dan rencananya untuk pengembangan sarana prasarana wisata dan memompa semangat pokdarwis,” kata Kepala Desa Sumogawe Marsudi Mulyo Utomo.

Bantuan tentu bisa meningkatkan promosi UMKM masyarakat setempat yang menurun. Berbagai produk UMKM masyarakat dulu selalu dipamerkan di balai desa jika ada kunjungan wisata edukasi. Serta memanfaatkan rumah masyarakat yang memiliki usaha susu olahan. “Bantuan diwujudkan dengan pengadaan rest area serta dua unit mobil shuttle,” ujarnya.

Pokdarwis Desa Sumogawe Yamto mengaku adanya rest area serta mobil shuttle akan meningkatkan prasarana dan sarana di Kampung Wisata Sumogawe. Bantuan untuk menyelesaikan pembangunan dan fasilitas desa wisata. Sehingga ketika kampung wisata dibuka kembali sudah siap semua.  “Kita sudah trial, kemudian menentukan rute serta waktu untuk kunjungan edukasi. Kemudian survei ke rumah-rumah olahan juga,” akunya.

Yamto menargetkan kunjungan edukasi bisa dibuka dan dijalankan dua kloter sehari. Pagi mulai pukul 09.00 – 12.00, kemudian pukul 13.00 – 16.00. pihaknya sudah mengusulkan agar dianggarkan pembuatan pusat oleh-oleh di rest area tersebut. Sehingga penjualan dan promosi UKM lebih maksimal. “Jadi nanti produk UMKM masyarakat tersentral dan mudah didapatkan,” tambahnya.

Untuk mengembangkan desa wisata butuh kerjasama semua pihak. Pihak desa, organisasi desa, dan masyarakat. Sekarang kendalanya adalah kesadaran masyarakat akan desa wisata belum terbangun. Sehingga membutuhkan pemahaman bagaimana agar desa wisata bisa dampak positif untuk masyarakat.  “Mengubah pola pikir itu yang tidak gampang dan perlu proses panjang,” tambahnya. (cr5/fth)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya