RADARSEMARANG.COM, Bandungan – Sejumlah pedagang sudah menempati Pasar Bandungan baru . Tapi masalah muncul, karena kondisi semakin sepi. Pendapatan terus mengalami penurunan.
Salah satu pedagang buah Siti Maemunah mengaku sejak pindah ke pasar baru pendapatan turun. Jauh lebih besar ketika masih di pasar lama di kawasan Alun-Alun Bandungan. “Pendapatan turun jauh dibanding pasar lama,” akunya mengeluh.
Ia mengaku selama berjualan di pasar baru hanya mengandalkan wisatawan yang berkunjung. Tetapi tidak semua wisatawan tertarik membeli buah. “Ramainya hari Sabtu dan Minggu. Tapi ya begitu masih tidak terlalu ramai seperti dulu,” imbunya.
Pandemi juga semakin menambah keterpurukan pedagang. Kondisi seperti ini membuat para pedagang di pasar baru Bandungan harus lebih bersabar. Hal ini membuat harga yang semua untuk pasar wisatawan, sekarang menjadi harga pasar tradisional. “Kalau dulu misal alpukat sekilo di harga Rp 12.000, sekarang menjadi Rp 10.000,” tambah pedagang lain Harti.
Ia mengaku selama ini hanya mengandalkan pelanggan untuk mendapatkan pendapatannya. Kalau dari segi pengunjung masih sepi. Kondisi sekarang berbeda jauh dengan sebelum pindah. Keberadaan pasar sekarang memiliki tempat yang kurang strategis. Sebab, pasar lama berdekatan dengan pusat wisata. “Dulu orang habis berwisata langsung mampir ke pasar. Sekarang jauh dan tidak semua wisatawan datang,” akunya. (cr5/fth)