RADARSEMARANG.COM, Ungaran – Masyarakat di Kabupaten Semarang diminta tetap waspada terkait dengan perkembangan penyebaran Covid-19. Terutama varian Omicron. Hingga 22 januari, kasus aktif Covid 19 di Kabupaten Semarang berjumlah lima kasus aktif. Dua dirawat dirumah sakit dan tiga menjalani isolasi mandiri secara terpusat.
Bupati Semarang, Ngesti Nugraha mengatakan, dari lima kasus Covid-19 di Pemkab Semarang tidak termasuk varian Omicron. Dalam antisipasi peningkatan kasus aktif Covid -19, Pemkab terus melakukan edukasi kepada masyarakat. Agar tidak abai mengenai protokol kesehatan.
“Sudah dilakukan pengecekan, dan semuanya bukan varian Omicron. Meski demikian penyebaran Covid 19 yang mulai muncul lagi di wilayah kita perlu diwaspadai bersama,” katanya.
Ia menambahkan, selain itu terus digelar tes swab dan PCR acak di sejumlah titik Bumi Serasi. Meskipun saat ini pelonggaran berbagai aktivitas telah diberikan karena status Pemkab Semarang yang masuk dalam PPKM Level 1. “Semua desa sudah diinstruksikan agar tidak melakukan kegiatan yang mengumpulkan masa,” tambahnya.
Ngesti menambahkan, beberapa rumah sakit dan tenaga kesehatan serta tempat isolasi terpusat telah disiapkan untuk antisipasi peningkatan Covid-19. Pihaknya menyiapkan fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan, tempat pusat isolasi mandiri terpusat pun masih disiapkan. “Namun tentu harapannya semuanya bisa kosong dan tidak lagi terjadi kenaikan kasus aktif Covid-19,” ujarnya.
Untuk vaksinasi Covid-19, Pemkab Semarang mencatat dosis pertama mencapai 800.061 atau 96,30 persen, untuk dosis 2 mencapai 627.394 atau 75,52 persen, dan untuk dosis 3 atau booster mencapai 12.123 atau 1,46 persen. Tempat isolasi mandiri tetap siap digunakan jika diperlukan. “Tapi kami berharap tidak ada varian Omicron masuk. Kami juga terus kejar vaksinasi booster sehingga kekebalan tubuh masyarakat bisa terbentuk,” tambahnya. (ria/fth)