RADARSEMARANG.COM, UNGARAN – Pemerintah Kabupaten Semarang mewaspadai masuknya virus covid-19 jenis Omicron. Salah satunya dengan menggelar Skrining kepada pekerja wisata.
Sejauh ini, pekerja wisata menjadi kelompok masyarakat yang memiliki risiko penularan, seiring dengan meningkatnya aktivitas pariwisata setelah status PPKM Kabupaten Semarang kembali ke level 1.
Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Semarang Dwi Syaiful Nur Hidayat Skrining tidak hanya pekerja wisata. Tetapi masyarakat umum turut menjadi sasaran Skrining.
“Bertahap dan acak. Ini masih dalam upaya kami mengantisipasi masuknya varian baru. Kami juga terus meminta kepada masyarakat untuk tetap prokes,” katanya kepada RADARSEMARANG.COM Jumat (21/1).
Ia menambahkan, Dinkes melakukan skrining dengan melakukan tes antigen terhadap 200 orang karyawan (pekerja) agrowisata Kampoeng Kopi Banaran.
General Manager Kakoba, Frina Bonita mengatakan upaya ini merupakan tindak lanjut surat Dinkes Kabupaten Semarang Nomor 443.2/16/I/2022. Pelaksanaannya berkolaborasi dengan Dinkes Kabupaten Semarang melalui Puskesmas Bawen dalam melaksanakan kegiatan tes antigen bagi seluruh karyawan.
“Tentu kita menyadari pelaku pariwisata memang rentan. Untuk kegiatan ini pun kami dari Kakoba mendukung langkah Pemkab Semarang,” katanya.
Bonita menambahkan sudah menerapkan protokol kesehatan. Tetapi langkah pencegahan melalui testing tetap diperlukan. Mengingat karyawan setiap hari harus melayani wisatawan dari dalam maupun luar daerah. Dengan dilaksanakannya program ini diharapkan dapat memberikan rasa nyaman dan meningkatkan kepercayaan kepada wisatawan.
“Melalui program PCR ini, diharapkan dapat mensukseskan program Pemerintah dalam memutus mata rantai Covid-19 di Kabupaten Semarang,” tambahnya. (ria/fth)