RADARSEMARANG.COM, Ungaran – Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Banyukuning, Kecamatan Bandungan luncurkan Desa Wisata Banyukuning. Event tersebut dikemas dengan sekolah alam dan kebencanaan.
Ketua Pokdarwis Desa Banyukuning Triyanto mengatakan, saat ini desa wisata sebagai wisata utama di Bandungan bisa sejajar dengan objek wisata yang dikelola oleh investor. Ia menilai salah satu potensi wisata alam ada di Dusun Kedungwangan yang saat ini memiliki Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mendukung aktivitas outbound, camping, sekolah sungai, sekolah kebencanaan dan wisata desa.
“Salah satu sasarannya anak sekolah. Kita kemas seperti sekolah alam. Tentu ada maksud dan tujuan di setiap gamesnya,” ungkapnya Selasa (21/12).
Tak hanya itu, bahkan menurut Triyanto yang menarik adalah Kedungwangan diklaim sebagai Desa Pancasila, dimana di lingkup wilayah yang kecil ternyata dihuni warga dengan beragam adat, agama dan seni budaya. Dengan kemajemukan tersebut masyarakat bisa hidup berdampingan dengan rukun dan damai.
Sementara itu Camat Bandungan Anang Sukoco menyampaikan bahwa Pemkab Semarang sangat mendukung inisiasi Desa Wisata Kedungwangan yang berlokasi di pinggir sungai. Hal itu sekaligus sebagai stimulan warga untuk menjaga sungai dari sampah dan limbah demi mendukung proses penyelamatan Danau Rawapening. “Kita sudah komunikasikan, pemerintah siap untuk memasarkan Desa Wisata Banyukuning,” lanjutnya.
Dukungan serupa juga diungkapkan Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Semarang Heru Subroto. Dukungan dari BPBD sebagai punggawa kebencanaan yakni dengan memberikan pelatihan kebencanaan secara kontinyu.
Pihaknya juga melakukan pendampingan assesment lokasi wisata dari aspek kebencanaan dan kedaruratan. “Justru menarik jika kita kenalkan kesiapan menghadapi bencana itu sejak dini. Kita akan support terus,” jelasnya. (ria/ton)