RADARSEMARANG.COM, UNGARAN – Petani Porang harus bisa terus menjamin kualitas hasil panen tanaman umbi-umbian tersebut. Sebab, dengan nilai ekonomi tinggi tentu bisa meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Jika kualitas bagus, tentu harga bisa stabil dan bisa menghasilkan bibit unggul untuk kelangsungan budidaya,” kata Bupati Semarang Ngesti Nugraha saat Ngolah pikir (Ngopi) bareng Bupati.
Ia sudah meminta Dinas Pertanian merumuskan prosedur dan tata cara tanam porang yang baik. Luas tanam komoditas Porang akan meningkat menjadi 200 hektar. Di Kabupaten Semarang ada 341 petani atau kelompok tani yang menanam komoditas Porang pada tahun 2021.
“Mereka menanam di lahan seluas 162,667 hektar tersebar di 14 kecamatan,” ujarnya.
Dari data yang dimiliki diantaranya yang terluas di Pabelan ada 76 hektar, Susukan 43 hektar, Banyubiru 42 hektar dan Bringin 38 hektar.
“Ini tentu menjadi peluang yang baik. Kita terus pantau pintu ekspor juga sudah terbuka lebar. Permintaan terus meningkat,” tambahnya.
Kepala Dinas Pertanian Peternakan Ketahanan Pangan Wigati Sunu mengaku terus melakukan sosialisasi kepada petani. Terkait dengan tidak menanam Porang di lahan sawah terus dilakukan.
“Ini untuk menjaga tingkat produksi padi. Sekaligus mempertahankan ketahanan pangan,” tambahnya. (ria/fth)