RADARSEMARANG.COM, Ungaran – Selama November 2021 ada 190 laporan bencana yang masuk ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang. Bahkan dalam sepekan ini hampir setiap hari ada laporan bencana alam akibat cuaca ekstrem.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Heru Subroto mengingatkan para camat untuk aktif melakukan pengawasan potensi bencana alam di wilayahnya memasuki musim penghujan. Apalagi berdasarkan perkiraan BMKG akan terjadi peningkatan intensitas curah hujan dampak fenomena La Nina.
“Peningkatan curah hujan diperkirakan mencapai 70 persen. Karenanya, para camat di wilayah rawan bencana untuk terus memonitor kondisi wilayahnya,” ungkapnya usai penyerahan bantuan sosial bagi warga korban bencana di Posko Penanggulangan Covid-19 di Ungaran, Minggu (28/11).
Ia juga mengatakan, mitigasi bencana saat ini perlu dilakukan guna menekan serendah mungkin kerugian akibat bencana. Warga di wilayah yang rawan tanah longsor, banjir atau angin ribut harus diberi penjelasan cara mengantisipasi dan mengatasinya.
Pihaknya juga telah memberikan edaran kepada para camat untuk meningkatkan kewaspadaan dan upaya mitigasi bencana. Beberapa kecamatan yang memiliki topografi dataran tinggi yang rawan bencana tanah longsor di antaranya Sumowono, Jambu, Banyubiru dan Getasan.
Para camat juga diimbau untuk segera melaporkan jika terjadi bencana di wilayahnya. Kecepatan laporan itu, lanjut Heru, sangat berguna agar upaya penanganan dapat tepat waktu dan sasaran.
“Sampai dengan akhir November ini, BPBD mencatat terjadi 190 laporan bencana. Terutama di minggu ini laporan longsor terus silih berganti. Kami meminta seluruh warga untuk lebih waspada,” tandasnya.
Sementara itu, BPBD memberi bantuan uang tunai kepada 13 warga korban bencana. Besaran bantuan berkisar antara Rp 3 juta hingga Rp10 juta sesuai tingkat kerugian. Selain itu juga diberikan paket bantuan dari PMI. (ria/zal)