RADARSEMARANG.COM, Kabupaten Semarang — Objek wisata di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, yang perlu dinikmati para pelancong untuk merasakan sensasi kesejukan dan kedamaian alam adalah Bukit Cinta Rawa Pening.
Lokasinya cukup mudah dijangkau. Persis di tepi jalan, yang menghubungkan Banyubiru dengan Salatiga. Jaraknya hanya 5 kilometer dari Ambarawa. Atau cuma 20-am kilometer dari Ungaran, pusat Kabupaten Semarang. Lebih praktisnya, pelancong cukup buka googlemaps dan tulis Bukit Cinta Rawa Pening. Maka, Anda akan dipandu rute perjalanannya. Lokasi persinya di desa Kebondowo, Kecamatan Banyubiru, kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Menurut catatan yang ada, Rawa Pening disebut-sebut danau terbesar di Kabupaten Semarang. Sedangkan Bukit Cinta merupakan kawasan wisata yang terletak di area Rawa Pening. Kawasan wisata ini salah satu destinasi wisata untuk keluarga. Bisa dinikmati anak-anak maupun orang dewasa.
Lantas, mengapa disebut Bukit Cinta? Jadi, ceritanya, kebanyakan pengunjung objek wisata ini merupakan pasangan muda-mudi. Adapun mitos yang berkembang di masyarakat sekitar, jika pasangan datang berkunjung ke sini, maka hubungan mereka akan kandas. Entah benar atau tidak. Namanya juga mitos.

Harga tiket masuk kawasan objek wisata ini cukup terjangkau. Cuma Rp 10.000 di hari biasa dan Rp 15.000 di akhir pekan. Harga parkir motor Rp 2.000, dan parkir mobil Rp 5.000. Buka pukul 08.00, dan tutup pukul 18.00 WIB. Nah, selama pembatasan kegiatan masyarakat, maka protokol kesehatan diberlakukan secara ketat.
Masih menurut catatan yang ada, awalnya Bukit Cinta merupakan tempat tinggi yang dimanfaatkan oleh pemerintahan kolonial Belanda sebagai gardu pemantau pertumbuhan enceng gondog yang tersebar di Rawa Pening. Dalam perkembangannya, pada 1975, diubah oleh pemerintah daerah kabupaten Ungaran (Semarang), menjadi Gardu Pemandangan Alam Rawa Pening. Barulah pada 1983, mulai dikenal masyarakat luas dan berganti nama menjadi Bukit Cinta.
Setelah membeli tiket masuk, kaki para pelancong akan dimanjakan dengan teduhnya pepohonan serta hamparan panorama alam danau Rawapening. Pasca di renovasi Pemkab Semarang, area Bukit Cinta Rawa Pening bak gadis yang baru selesai bersolek, cantik! Kini kesan mistis sudah hilang dan yang terlihat adalah wisata alam modern dan indah. Serta banyak sekali spot foto instagramable.
Begitu masuk ke dalam lokasi Bukit Cinta Rawapening, kita akan disuguhi hamparan rawa pening yang telah bersih dari eceng gondok, selasar jalan berkelok-kelok menuju gazebo-gazebo yang berada di tepian rawa.
Di dekat pintu masuk setelah loket pembelian tiket, dapat ditemukan patung kepala dan naga berukuran besar. Patung ini adalah wujud dari mitos legenda Baru Klinthing. Patung ini menjadi daya tarik tersendiri, karena bentuknya yang khas. Berbeda dengan patung lainnya. Konon katanya, patung ular ini merupakan ular raksasa yang merupakan legenda dari terbentuknya Rawa Pening. Yaitu ular Baru Klinting.

Di dalam patung tersebut, terdapat ruangan yang berisi koleksi hewan-hewan reptil dan ikan di dalam akuarium. Di dalamnya, para pelancong bisa menikmati berbagai pemandangan, seperti rawa yang tertutup dengan eceng gondok. Selain itu, suasana yang sejuk dan tenang memberikan daya tarik tersendiri bagi para pelancong.
Goa ular Baru Klinting, yang menjadi ikon, melingkari Bukit Cinta yang asri. Selain hamparan air rawa, sejauh mata memandang ke arah selatan, kita bisa menyaksikan tiga gunung yang menjulang tinggi: Gunung Ungaran, Telomoyo dan Gunung Merbabu. Sungguh Indah!
“Swear! Sumpah, indah banget. Baru sekali ini datang ke sini, sebelumnya sudah pernah dengar, tapi belum sempat-sempat ke sini dan baru kali ini ada waktu bersama teman, ternyata pemandangannya bagus banget,” tutur Mirza, warga Semarang, saat ditemui di lokasi.
Terdapat jalan-jalan setapak dengan hiasan lampu cantik, serta jembatan panjang yang saling terhubung di sepanjang tepi rawa. Dari sini, pelancong melihat keindahan rawa yang terbentang seluas mata memandang. Juga area bermain anak untuk memanjakan si kecil. Di bagian tengah, ada taman dengan atap yang didesain unik serta indah untuk dijadikan spot foto.
Konten objek wisata Bukit Rawa Pening yang mengandalkan air, membuat pengunjung bisa memanfaatkan fasilitas wisata air yang ada. Pelancong bisa menyewa perahu untuk mengelilingi areal Rawa Pening, memancing, hingga bermain ski air. Harga tiket untuk satu perahu sebesar Rp100.000 dengan isi maksimal 7 orang dewasa. Jangan khawatir soal keamanan. Sebelum naik perahu, setiap penumpang diwajibkan mengenakan pelampung.
“Selain view indah yang kami tawarkan, ada juga spot-spot foto untuk berswafoto, arena jogging track dan olah raga, juga tempat bermain anak-anak, bagi pengunjung yang membawa putra putrinya” ungkap Rudi Bhayangkara, Kepala UPTD Pariwisata, Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang, kepada Tim Ayo Dolan Nang Kabupaten Semarang RADARSEMARANG.COM.

“Di sini juga ada spot gembok cinta, tempat favorit pengunjung berselfie, ini juga salah satu ikon bukit cinta” tutur Rudi Bhayangkara. Di gembok cinta ini, pengunjung bisa mengukir “keabadian cintanya” lewat gembok yang ditulis nama dan nama pasangan kita. Tentunya plus pesan cinta, kemudian digembokkan ke pagar gembok cinta. Woouuw.
Usai menikmati hamparan Rawa Pening, dengan background tiga gunung yang menawan, berfoto-foto dengan spot yang instagramable, kita bisa menikmati kuliner khas Rawa Pening: ikan wader goreng. Kuliner ini banyak dijajakan di kios-kios seputaran objek wisata. Ada juga oleh-oleh khas, yakni kerajinan enceng gondok. Kuliner lainnya yang banyak dijual adalah kripik cetul, kripik udang, kripik kulit ikan, dan keripik lainnya yang dijual secara curah.

Ya, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, sangat kaya wisata alamnya. Tak sedikit para pelancong dari berbagai daerah memilih untuk berwisata ke sini, karena kondisi udaranya bersih serta alamnya yang indah. “Di sini, saya seolah sedang merasakan sensasi kesejukan dan kedamaian yang luar biasa, dengan cuaca yangs ejuk, rindang, tapi sekaligus bisa menikmati hamparan rawa. Sungguh memesona,” puji Retno, wisatawan asal Jawa Barat yang berkunjung ke Rawa Pening bersama keluarga besarnya. (sls/isk)