RADARSEMARANG.COM, UNGARAN – Kabupaten Semarang terus mengejar target untuk menurunkan angka stunting. Salah satunya dengan Program Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) yang dijalankan Desa Branjang. Desa dengan kasus stunting yang terus menurun tiga tahun terakhir.
Tahun 2019 tercatat ada 34 kasus dan setahun kemudian menjadi 28 kasus. Tahun ini hanya ditemukan 18 kasus stunting.
“Target kami tahun depan bisa nihil kasus stunting,” kata Kepala Desa Branjang usai peresmian program Dashat, kemarin.
Ia menambahkan pencapaian tersebut didukung penambahan dana penanganan dari APBDes. Tahun 2020, dianggarkan Rp 40,5 juta untuk memenuhi kebutuhan gizi warga sasaran. Tahun ini bertambah menjadi Rp 43 juta dan tahun 2022 direncanakan ditambah.
“Pemdes Branjang juga berencana membuat Posyandu satelit yang aktif melayani pemenuhan gizi ibu hamil dan bayi bawah tiga tahun,” tambahnya.
Ketua TP PKK Peni Yulianingsih meminta semua desa di Kabupaten Semarang bergerak bersama melawan stunting. Ia mengatakan ibu hamil di masing-masing harus dipantau. Asupan makanan bergizi bagi ibu hamil sampai anak dibawah usia tiga tahun menjadi wajib. “Setiap RT/RW kan ada taman. Itu bisa dimanfaatkan menanam tanaman toga dan bahan pokok yang bisa dikonsumsi ibu hamil,”timpalnya.
Program Dashat di Desa Branjang merupakan yang pertama di Kabupaten Semarang. Pihaknya dalam hal ini DP3AKB telah mempersiapkan program ini dapat terlaksana di 63 kampung KB di 19 kecamatan.
“Jika semua berjalan baik tentu akan bisa mencegah kasus stunting,” tambahnya. (ria/fth)