RADARSEMARANG.COM, UNGARAN – Pemerintah Kabupaten Semarang terus melakukan inovasi untuk menggenjot sektor wisata.
Salah satunya dengan menggelar festival Gedongsongo yang berlangsung 23-24 November.
Dalam event tersebut tidak sebatas menggelar sanggar kebudayaan tarian tradisional. Tetapi dimeriahkan berbagai produk UMKM. Mulai kuliner, batik hingga cinderamata.
Bupati Semarang Ngesti Nugraha mengatakan karena masih ada pembatasan pengunjung, festival dilakukan secara virtual. Sehingga tidak menimbulkan kerumunan.
“Kami optimis, festival ini dapat menjadi media promosi pariwisata agar kembali pulih,” katanya.
Tidak hanya pelaku wisata, di dalamnya itu ada pelaku UMKM. Ngesti menambahkan meski telah turun ke level satu penjagaan dan pengawasan dari tim satgas covid-19 pun masih tetap berlangsung.
Pelaku pariwisata pun juga diminta menerapkan protokol kesehatan. “Sebelum Festival juga digelar ritual resik-resik candi di lingkup Candi pertama oleh tetua adat,” tambahnya.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang Dewi Pramuningsih menambahkan, ritual sebagai penanda membersihkan hati untuk menjaga kelestarian alam.
Festival digelar untuk mempromosikan daya tarik wisata andalan Kabupaten Semarang.
“Selain itu juga untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat bahwa tempat wisata saat ini tetap aman dikunjungi dengan penerapan protokol kesehatan,” katanya.
Pihaknya juga mengenalkan Candi Gedong Songo sebagai salah satu bagian dari Kawasan strategis pariwisata nasional Borobudur. Karena jika ditarik garis letaknya tidak jauh.
“Kami tetap konsisten untuk memaksimalkan kegiatan. Sehingga pendapatan para pelaku wisata dan UMKM bisa kembali semula,” tambahnya. (ria/fth)
