RADARSEMARANG.COM, Ungaran – Ratusan personel dari TNI dan masyarakat mendapat pelatihan tanggap bencana. Kegiatan yang digelar Korem 073 Makutarama ini untuk meningkatkan skill dan kesadaran kebencanaan. Kabupaten Semarang salah satu daerah yang bekalangan sering terjadi bencana alam. Sampai Oktober 2021 tercatat ada sebanyak 149 kejadian bencana alam.
Bupati Semarang Ngesti Nugraha mengatakan potensi bencana tentu perlu untuk diwaspadai. Sehingga membutuhkan pelatihan dan kesadaran kebencanaan untuk meminimalisir korban. Latihan tanggap bencana sebagai salah satu upaya untuk memberikan skill bagi TNI dan masyarakat. “Ini untuk tentu meningkatkan kapasitas kemampuan personel penanggulangan bencana daerah,” katanya di sela kegiatan latihan tanggap bencana di Balai Agung Tlogo, Tuntang, Senin (1/11/2021).
Ia menambahkan, Pemerintah Kabupaten Semarang sudah menjalin kerja sama baik dengan TNI. Salah satu contohnya dalam penanganan dampak gempa bumi beruntun skala kecil yang terjadi di delapan kecamatan Oktober lalu. Kerjasama dengan TNI tidak hanya berhenti di penanggulangan bencana alam tetapi juga berbagai kebiatan termasuk salah satunya vaksinasi. Saat ini cakupan vaksinasi sudah mencapai 82.32 persen. “Saat ini selain vaksin, kami juga fokus pada bencana alam,” tambahnya.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Semarang Heru Subroto menambahkan sepanjang tahun 2021 sampai Oktober tercatat ada 149 kejadian bencana. Dengan didominasi bencana tanah longsor yang terjadi sebanyak 48 kali. “Latihan ini sangat penting untuk meningkatkan kemampuan teknis para personel tanggap bencana sekaligus menyiapkan skenario terbaik menangani bencana alam,” tambahnya. (ria/fth)
