RADARSEMARANG.COM, Ambarawa – Gempa susulan yang masih terus terjadi di Salatiga dan Ambarawa hingga Senin (25/10/2021) membuat RSUD dr. Gunawan Mangunkusumo Ambarawa melakukan sejumlah antisipasi.
Direktur Utama (Dirut) RSUD Ambarawa, Hasti Wulandari menerangkan, pihak rumah sakit terpaksa mengevakuasi sejumlah pasien karena terjadi keretakan di beberapa bagian tembok RSUD akibat gempa.
“Pasien yang dirawat di lantai dua segera kami evakuasi ke lantai satu dari Sabtu (23/10/2021) kemarin. Kami juga belum tau tingkat keamanannya masih menunggu kabar dari DPU,”katanya sambil menunjukkan dinding RSUD yang retak-retak.
Saat ini total pasien yang dipindahkan ada 80 orang. Semuanya merupakan pasien rawat jalan di lantai dua. Seluruh pasien yang dievakuasi yakni ibu bersalin. Bangunan yang mengalami retak parah dialami di ruang Bougenville. Padahal bangunan Bougenville tersebut baru berusia empat tahun usai direhab.
“Sampai pagi (25/10/2021) ini 80 pasien, 8 diantaranya dibolehkan pulang sedangkan 72 sisanya dievakuasi. Lalu 2 orang pasien Covid-19 kami evakuasi ke Rumah Sakit dr. Gondo Suwarno Ungaran,”lanjutnya.
Hasti juga menceritakan saat gempa terjadi, beberapa pasien panik. Sehingga pihaknya memilih mengevakuasi seluruh pasien di gedung Bougenville. “Kerusakan memang retakan kecil. Tapi hampir diseluruh ruangan. Pilar ruang kantor bidang sarana prasarana juga ada retakan. Hari ini kami akan konsultasi dengan DPU untuk mohon petunjuk apakah perlu renovasi atau tidak,”jelasnya.
Sementara itu Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Semarang Heru Subroto menyampaikan, hingga hari ini terdapat 33 rumah yang mengalami keretakan pada bagian dinding.
Tim BPBD masih terus mengecek retakan dimasing-masing rumah yang dilaporkan. “Sehingga kalau perlu ada perbaikan bisa langsung ditindak lanjuti. Kalau struktur bangunan kuat, insyaAllah aman,”pungkasnya. (ria/bas)
