RADARSEMARANG.COM, Ungaran – Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi meminta anggotanya untuk lebih cerdas dan kreatif dalam menghadapi era digital. Polri sebagai sahabat digital harus bisa membuka ruang publik, serta memberikan informasi positif pada masyarakat. Apalagi di era digital ini, banyak informasi ujaran kebencian, informasi palsu dan bermuatan negatif.
“Untuk itu, perlu kejelian melihat tren yang berkembang, serta kreatif dalam menyampaikan informasi agar komunikasi dengan masyarakat bisa terbangun,” ungkap kapolda di sela seminar di Wujil, Kabupaten Semarang Selasa (28/9). Kegiatan digelar dua hari. Diikuti anggota Polri jajaran Polda Jateng.
Kapolda menegaskan, kejahatan di dunia maya saat ini menjadi ancaman serius yang harus diwaspadai. Konten negatif yang berkembang di dunia maya harus di-counter dengan muatan yang mendidik dan informatif. Langkah ini harus dilakukan karena Polri mempunyai tanggung jawab besar untuk melindungi masyarakat di era digital saat ini.
“Karena ruang digital sangat luas. Di situ kami punya patroli cyber dan virtual police. Tugasnya mengawasi dunia maya agar tidak serta merta, semrawut. Di sana ada hack, hate speech, dan hoax,” katanya.
Menurut Kapolda, fenomena tindak pidana yang patut diwaspadai saat ini adalah kejahatan cyber. Alasannya, kasus di dunia maya antara korban dan pelaku tidak pernah bertemu.
Pernyataan tersebut juga dibenarkan Dirreskrimum Polda Jateng, Kombes Pol Djuhandani Rahardjo Puro yang turut hadir dalam kegiatan. “Virtual police yang kami miliki untuk mengawasi di media sosial,” katanya. (mha/zal)
