RADARSEMARANG.COM, Banyubiru – Penantian masyarakat Desa Kemambang dan Wirogomo, Kecamatan Banyubiru, untuk memiliki jembatan akhirnya terwujud. Warga merelakan tanahnya untuk pembangunan jembatan tanpa ganti rugi. Sabtu (11/9/2021) lalu, jembatan yang menelan anggaran Rp 600 juta, itu diresmikan.
Peresmian jembatan ditandai dengan pengguntingan pita oleh Bupati H Ngesti Nugraha dan didampingi mendampingi Plt Kadiskominfo Valeanto Soekendro.
Kades Kemambang Heru Susanto mengatakan, Jembatan Mbongos tersebut jawaban dari mimpi masyarakat. Tentunya keberadaan jembatan itu mempermudah aktivitas warga kedua desa. Terutama di sektor pertanian.
“Hubungan sosial juga semakin erat karena transportasi menjadi lebih mudah. Iya setidaknya petani sudah enak jalannya alus,” katanya usai peresmian.
Pembangunan jembatan dengan panjang 12 meter dan lebar 4 meter memakan waktu empat bulan. Pembiayaan berasal dari dana APBN senilai Rp 600 juta melalui Program Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) tahun 2021.
Antusiasme warga untuk mewujudkan pembangunan jembatan itu sangat besar. Bahkan warga merelakan tanah miliknya untuk akses jalan tanpa ganti rugi. Swadaya masyarakat jika dihitung berupa tanah dari kedua desa itu mencapai Rp 1 miliar.
“Ini harus bisa menjadi dampak positif warga. Meningkatkan taraf kehidupan warga kedua desa,” tandasnya.
Sementara itu, Bupati Semarang Ngesti Nugraha menyampaikan terima kasih atas perhatian anggota DPR Muchammad Herviano yang berperan merealisasikan aspirasi warga. Kepada para petani dan warga Ngesti juga mengacungi jempol. Karena bergotong-royong merealisasikan jembatan penghubung.
“Semangat para petani dan warga sini top. Tentu Pemkab Semarang berterimakasih juga ke warga. Ke depan jembatan ini dapat meningkatkan perekonomian warga. Semakin mandiri desanya,” harapnya. (ria/zal)