RADARSEMARANG.COM, Ungaran – Sebanyak 584 sekolah di Kabupaten Semarang, kemarin menggelar pembelajaran tatap muka (PTM). Pada pelaksanaan hari pertama PTM masih ada sejumlah catatan. Khususnya terkait dengan kedisiplinan siswa dalam melaksanakan prokes di luar lingkungan sekolah.
PTM jenjang SD hingga SMP PTM dilaksanakan serentak dengan kapasitas rombongan belajar (rombel) terbatas. Hanya 50 persen, dengan sistem bergantian.
Sekretaris Komisi D DPRD Kabupaten Semarang, Joko Sriyono meminta pihak sekolah memonitoring kedisiplinan prokes para siswa hingga di rumah. Mengingatkan siswa langsung pulang ke rumah usai PTM. Tidak berlama-lama dan bergerombol di sekitar lingkungan sekolah. Termasuk mengingatkan agar terus bermasker. Tidak hanya di lingkungan sekolah.
“Di dalam sekolah oke. Bagaimana di rumah. Kami minta sekolah juga ikut memantau,” katanya ketika sidak ke SMPN 4 Ungaran Senin (23/8/2021).
Baca Juga: Belum Vaksin, Tak Boleh Olahraga di Tri Lomba Juang
Kepala SMPN 4 Ungaran, Tri Widodo mengatakakn, siswa yang hadir mengikuti PTM kemarin adalah siswa kelas VII. jumlahnya 284 siswa atau 33,3 persen dari total siswa di SMPN 4 Ungaran. Dari 284 siswa, yang mendapatkan izin dari orang tua sebanyak 278 siswa (delapan kelas). Siswa dibagi menjadi 16 kelas. “Karena ketentuannya harus setengah dari jumlah rombel,” tandasnya.
Semantara itu Kepala Disdikbudpora Kabupaten Semarang, Sukaton Purtomo mengatakan, PTM kemarin digelar serentak di 52 SMP negeri, 49 SMP swasta, 455 SD negeri dan 28 SD swasta.
“Hasil lapangan sangat menyedihkan. Berat. Terutama untuk kelas satu, dua dan tiga SD. Belum bisa membaca. Ini PR kita,” terangnya.
Katon juga menerima laporan di sejumlah sekolah, tingkat kedisiplinan siswa menurun drastis. Hal tersebut diduga karena siswa mulai bosan dengan PJJ. Ada 97 persen wali murid menyuratinya untuk segera PTM.
“Banyak masukan dari orang tua, kedisiplinan anak menurun. Jadi kita sedang bekerja ekstra,” imbuhnya. (ria/zal)