RADARSEMARANG.COM, Ungaran – Masih banyak masyarakat Kabupaten Semarang yang belum memahami manfaat layanan call center 112. Hal tersebut tergambar dalam jumlah telepon iseng yang masuk ke nomor telepon bebas pulsa yang tersedia selama 24 jam nonstop tersebut. Dari data yang dimiliki Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Semarang, sehari ada 20 hingga 50 panggilan iseng (ghost) bahkan prank.
Plt Diskominfo Kabupaten Semarang, Alexander Gunawan, ketika ditemui mengatakan adanya call center 112 tersebut tentu untuk memudahkan masyarakat ketika mengalami kedaruratan. Seperti kebakaran, bencana alam, kecelakaan, kemacetan hingga saat ini informasi seputar covid-19.
Telepon bebas pulsa tersebut langsung dihubungkan kepada dinas terkait ketika ada laporan masuk. Call Centre 112 juga dipersiapkan sebagai garda terdepan untuk panggilan darurat yang berhubungan dengan covid-19. Dan kedaruratan 119 milik Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Semarang.
“Call center 112 ada sejak Agustus 2020. Apapun bisa dilaporkan kepada 112. Kami mengupayakan untuk cepat ditanggapi dinas terkait. Misalnya kebakaran, ketika melakukan panggilan harus disertakan lokasi. Tim pemadam kebakaran (Damkar) langsung kami hubungi dengan laporan tersebut dan segera ke lokasi. Laporan yang seperti ini, bisa tertangani dengan cepat dan tepat,” ungkapnya di kantor, Kamis (24/6/2021).
Alex- sapaan Alexander Gunawan- juga menyayangkan masih banyak panggilan ghost hingga prank yang masuk. Dari data yang ia miliki, sehari ada 28 panggilan masuk untuk satu operator. Sehari ada dua operator yang berjaga. Sehingga total ada 52 panggilan masuk, namun hanya lima panggilan aktif yang memang melaporkan kejadian. Saat ini ada enam pegawai call center 112 Kabupaten Semarang dengan dua shift dan dua penerimaan dalam satu shift.
“Tertera nomor kontaknya. Tapi karena memang kami mengutamakan pelayanan, ya tetap kami angkat dan kami interview mengenai yang ingin dilaporkan. Sosialisasi tentu kami lakukan. Di masing-masing kecamatan sudah kami berikan penjelasan. Namun belum maksimal,” lanjutnya.
Sementara itu, M Setyo Jatinugroho salah satu pegawai mengatakan panggilan iseng biasanya terjadi di tengah malam. Padahal jam tersebut petugas akan lebih sigap. “Seringnya tengah malam. Kan kami justru sangat jeli di malam hari. Tapi yang kami terima justru panggilan ghost. Kalau baru-baru ini seringnya justru terkait vaksin dan seputaran Covid-19 di Kabupaten Semarang. Yang seperti ini tentu kami antusias mendengarkan dan memberikan pelayanan ekstra,” katanya.
Setyo juga membatasi panggilan ghost yang kerap terjadi. Tiga kali ditanya tidak ada respon dan ditunggu lima detik tidak ada sautan, dirinya akan memutus sambungan telepon. (ria/ida)