RADARSEMARANG.COM, Ungaran – Sekolah yang berada di kecamatan zona merah kasus Covid-19, diminta melaksanakan penilaian akhir tahun (PAT) secara daring.
Bupati Kabupaten Semarang Ngesti Nugraha mengatakan, hasil evaluasi serta monitoring penanganan pandemi Covid-19 terjadi kenaikan kasus. Empat kecamatan kembali menjadi zona merah, meliputi Kecamatan Bergas, Tuntang, Pabelan, dan Bancak.
“Maka saya perintahkan PAT dari jenjang PAUD, TK, SD dan SMP sederajat agar dilakukan secara daring. Baik sekolah negeri maupun swasta. Sekarang, zona risiko dengan tinggi rasio penyebaran Covid-19 mencapai 0-1,8,” terangnya Rabu (2/6/2021).
Sementara sekolah yang wilayahnya susah sinyal masih mendapat prioritas melakukan PAT secara tatap muka. Pastinya dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat.
Surat rekomendasi dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mulai dari desa/keluhan sampai tingkat kecamatan dinilai Ngesti penting.
Senada disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Semarang Sukaton Purtomo. Saat ini semua sekolah di empat kecamatan tersebut tidak boleh melakukan aktivitas pendidikan. Namun pada kenyataannya di lapangan susah sinyal justru dialami di empat kecamatan tersebut.”Duh, berat ini. Kalau mau daring keluhannya sinyal. Jadi kami tambal sulam. Tetap ada prioritas jika tidak, justru anak-anak yang kasihan,” katanya.
Katon juga memberikan dispensasi perpanjangan waktu PAT bagi sekolah di empat kecamatan yang berzona merah. Hal tersebut untuk memudahkan sekolah merekap nilai siswa. Terutama pada sekolah dasar dan menengah. Sesuai kalender pendidikan, Juni akhir harus selesai. Karena Juli itu sudah pergantian ajaran baru.“Ya, dinas memberikan kelonggaran waktu untuk PAT. Kami memahami guru-guru yang di lapangan tidak mudah,” tandasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang Ani Rahardjo menyatakan, jumlah warga terpapar korona hingga Rabu (2/6/2021) mencapai 11.275 kasus. Sebanyak 80 orang tengah menjalani perawatan medis. Kemudian, 358 orang lainnya menjalani isolasi mandiri. Sementara yang meninggal akibat Covid-19 ada 435 orang.
Yang sedang menunggu hasil laboratorium karena dari pemeriksaan awal diketahui suspek Covid-19 ada 23 orang.“Kita terus ingatkan masyarakat agar memakai masker, mencuci tangan, dan senantiasa menjaga jarak,” ujarnya. (ria/zal)
