RADARSEMARANG.COM, Ungaran – Ribuan warga Kabupaten Semarang yang menjadi korban PHK maupun berpenghasilan rendah mendapat penghasilan tambahan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui program Padat Karya Tunai (PKT).
Program tersebut menyasar 15 desa. Seperti di wilayah Kecamatan Ambarawa, Ungaran Barat, dan Ungaran Timur. Total anggaran yang digelontorkan pemerintah untuk program PKT ini mencapai Rp 4,5 miliar, dengan total pekerja yang dilibatkan 1.196 orang.
Kepala Satuan Kerja Prasarana Permukiman Wilayah (PPW) III Jawa Tengah Nanda Lasro Sirait mengatakan, ada dua program yang dijalankan. Satu sudah berjalan di Ambarawa dan ini yang kedua. Semua pekerja dari korban PHK. Ada juga yang memiliki pekerjaan dengan hasil tidak pasti. Misalnya pedagang. “Sehingga mereka masih tetap mendapatkan upah di tengah pandemi,” ujarnya usai melaunching PKT di Desa Bejalen, Ambarawa, Kamis (28/4/2021).
Pekerja pun tidak hanya laki-laki. Ada 145 pekerja perempuan. Hal tersebut dilakukan guna menepis adanya perbedaan gander. Selain untuk meningkatkan ekonomi desa, program tersebut juga untuk pemeliharaan hingga meningkatkan infrastruktur. Pengerjaannya dua bulan. Upah sudah teranggarkan Rp 300 juta di masing-masing desa.
“Kami berpesan jika sudah terealisasi semuanya, masyarakat harus bisa merawat dan menjaga. Ini pun juga untuk kepentingan masyarakat,” harapnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Semarang Basari mengatakan, Pemkab Semarang akan melakukan monitoring dengan melibatkan DPU untuk menyukseskan program ini. “Optimistis tentu, program PKT ini kan dampaknya sangat baik,” tandasnya. (ria/zal)