28.1 C
Semarang
Monday, 23 June 2025

Kampung Lansia Kebanjiran Pesanan Ekstrak Jahe

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Ungaran – Pelaku UMKM Kampung lansia di Gedog Banyubiru, kebanjiran pesanan ekstrak jahe langsung seduh. Sehari bisa menjual 5 kg hingga 8 kg.

Pembuat ekstrak jahe Sulastri, 56, mengatakan, bahan baku jahe ia ambil dari hasil kebun sendiri. Sebelumnya ia harus membeli jahe dari pasar, tapi karena harga jahe tidak bisa dijagakan, ia memilih menanam jahe sendiri.

Semua yang digunakan bahan alami. Tanpa pengawet. Selain jahe, Sulastri juga memproduksi ekstrak temulawak, kunyit dan gula merah.

“Bisa bertahan satu tahun. Sekilo Rp 80 ribu. Tapi yang minta dan beli sesukanya. Limangewu (lima ribu) juga bisa. Kalau harga jahe mahal ya tidak terpengaruh karena memang menanam sendiri,” katanya di sela-sela produksi Selasa (20/4/2021).

Produk yang diberi nama Gangsar tersebut sudah berproduksi tiga tahun. Konsumennya banyak yang dari luar kota. Apalagi sejak ada Covid-19 penjualan meningkat. Meski tak signifikan.

“Sampai saat ini belum mikir untung. Karena ini mengalir aja. Dulu ibu saya tidak bisa jalan. Saya buatkan seperti ini dan sembuh. Jadi saya bagikan ke tetangga dan akhirnya jualan,” ujarnya.

Kampung lansia yang sudah ditetapkan menjadi Desa Wisata Religi Kabupaten Semarang sejak 2020 bersama 54 desa lain.

Warga lain, Ahmad Winarno menambahkan, pihaknya memberikan fasilitas kepada para lansia yang memiliki produk untuk dipasarkan. Seluruhnya ada 10 jenis. Ia juga mengatakan kampung tersebut ramai di hari Sabtu dan Minggu.”Karena ini jadi tempat wisata jadi kami ingin wisatawan yang datang membawa sesuatu khas dari desa ini. Sehingga roda ekonomi di desa bisa berputar,” ujarnya. (ria/zal)

 


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya