RADARSEMARANG.COM, Ungaran – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Semarang memberikan santunan kepada keluarga tiga petugas kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas di Bawen. Santunan diberikan langsung Ketua DPRD Kabupaten Semarang Bondan Marutohening.
“Kami, DPRD Kabupaten Semarang sangat kehilangan dan berduka cita atas meninggalnya tiga orang petugas kebersihan DLH Kabupaten Semarang karena kecelakaan lalu lintas ketika masih dalam menjalankan tugas,” ungkap Ketua DPRD Kabupaten Semarang, Bondan Marutohening usai penyerahan santunan, Senin (18/1/2021).
Menurutnya, ketiga almarhum merupakan petugas kebersihan sebagai pejuang kebersihan. Pasalnya, selama ini mereka telah memberikan jasa dan dedikasinya sebagai petugas kebersihan untuk menjaga kebersihan di Kabupaten Semarang.
Terkait berkurangnya petugas kebersihan setelah tiga orang meninggal karena kecelakaan, Bondan mengatakan, sesuai aturan dan mekanisme yang ada harus menambah tenaga kebersihan. Penambahan petugas kebersihan itu bisa melalui rekrutmen tenaga honorer atau mekanisme lain dengan mengacu aturan yang ada.
DPRD mengingatkan DLH Kabupaten Semarang secara rutin melakukan pengecekan kelayakan armada pengangkut sampah guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Sebab mobilitas kendaraan tersebut cukup tinggi setiap harinya. Bahkan, muatannya cukup banyak.
“Kami meminta armada pengangkut sampah harus layak jalan dan kondisi kendaraan harus prima. Apalagi geografis wilayah Kabupaten Semarang banyak jalan tanjakan dan turunan,” tegasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, kecelakaan maut terjadi di Jalan Raya Semarang-Solo, tepatnya ruas Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Bawen, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, Sabtu (16/1) sekira pukul 11.30. Truk kontainer bernopol B 9136 ZF menabrak truk dump pengangkut sampah H 8011 XC yang mengakibatkan tiga orang meninggal dunia dan empat korban lainnya mengalami luka-luka. Tiga korban meninggal di antaranya petugas kebersihan DLH. Mereka adalah Joko Sucipto, 44, warga Trucuk Ungaran Timur; Sutejo, 43, warga Kalongan Ungaran Timur Kabupaten Semarang; dan Jumingan, 46, warga Sepete Kalongan Kecamatan Ungaran Timur. (ria/ida)