RADARSEMARANG.COM, Ungaran – SD Plumutan Bancak, Kabupaten Semarang menggelar ujian tengah semester (UTS) secara tatap muka. Hal tersebut dilakukan karena Bancak dalam zona kuning dan mengantongi surat izin dari orangtua atau wali murid. Dengan tatap muka, orangtua tak bisa membantu anaknya mengerjakan soal.
Kepala SD Plumutan Bancak Zaenal Arifin mengatakan, ujian diikuti siswa kelas satu hingga enam. Sistem sehari masuk sehari libur diterapkan hanya khusus untuk UTS saja. Sekolah membutuhkan waktu satu minggu untuk menyelesaikan UTS tersebut. Sekelas hanya diisi 18 anak dan durasi hanya dua jam.
Siswa baru masuk ke sekolah saat UTS saja. Setelah UTS pun siswa masih belajar daring. “Sehari dua mapel. Kami juga sudah mengirimkan surat ke Gugus Tugas dan pihak keamanan,” ungkapnya kepada RADARSEMARANG.COM Kamis (17/9/2020).
Sekretaris Komisi D DPRD Kabupaten Semarang Joko Sriyono saat mengunjungi SD Plumutan Bancak mengungkapkan, sekolah tatap muka tak masalah jika memang tidak berada di zona merah. Ia juga menekankan tak perlu memberi tugas banyak pada siswa. Justru siswa akan bosan belajar jika tugas menumpuk. “Ini anak-anak masuk langsung ujian. Belajar daring juga belum tentu bisa diserap sempurna oleh anak,” timpalnya.
Joko menilai ujian memang efektif bila dijalankan secara bertatap muka. Namun ia menyadari di beberapa kecamatan tidak bisa menggelar ujian di sekolah. “Kalau ujiannya daring yang ngerjain nanti orangtua. Lha nasib anak bagaimana nanti,” jelasnya. (ria/ton/bas)