RADARSEMARANG.COM, Ungaran – Kebijakan pembelajaran tatap muka berlaku untuk sekolah yang berada di zona hijau. Seperti di SMPN 1 Bancak. Namun pada hari pertama masuk kemarin (13/7/2020), sekolah hanya berlangsung dua jam.
Kepala SMPN 1 Bancak Endang Widi Astuti mengatakan, sebanyak 375 orang tua siswa telah diberikan angket terkait sistem pelaksanaan pembelajaran. Hasilnya, 328 orang tua siswa atau lebih dari 86 persen menghendaki pembelajaran gabungan. Atas hal tersebut dan mengacu pada surat keputusan bersama (SKB) empat menteri, maka pihaknya menyelenggarakan pembelajaran gabungan (blended learning), yakni tatap muka dan daring.
“Hasil rapat, daerah kami memang dimungkinkan pertemuan tatap muka. Terutama memang untuk siswa kelas tujuh (VII). Harus bertemu dulu atau PLS (pengenalan lingkungan sekolah),” ungkapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, khusus tatap muka, untuk kelas VII masuk pada Senin dan Kamis, kelas VIII Selasa dan Jumat dan kelas IX masuk Rabu dan Sabtu. Masing-masing siswa hanya belajar selama 2 jam saja, atau 30 menit kali 4 jam pelajaran. Dimulai pukul 07.30.
Sementara itu Sekretaris Komisi D DPRD Kabupaten Semarang Joko Sriyono yang meninjau SMPN 1 mengatakan, secara umum siswa dan guru sudah melaksanakan protokol kesehatan. Hanya saja yang masih perlu mendapatkan perhatian adalah mengingatkan siswa untuk selalu menjaga jarak.”Ini hal baru untuk mereka, jadi harus sering-sering diingatkan. Lebih tegas lagi gurunya,” tandasnya.
Selain di SMPN 1 Bancak, pihaknya juga melakukan pantauan di SMPN 1,2 dan 3 Tuntang serta SMPN 2 Pabelan. Untuk sekolah yang lain memang tidak direkomendasikan sebab bukan termasuk zona hijau. (ria/zal/bas)
