RADARSEMARANG.COM, Ungaran – Bawaslu Kabupaten Semarang menilai pemanfaatan kondisi pandemi Covid-19 rawan digunakan untuk kampanye terselubung. Hal tersebut dikatakan oleh Ketua Bawaslu Kabupaten Semarang M Talkhis ketika ditemui di kantor.
Ia mengatakan tidak menutup kemungkinan kampanye terselubung terjadi di Kabupaten Semarang. Apalagi melihat kondisi saat ini menjadi peluang besar untuk para Paslon. “Mengacu dari kasus yang sudah ramai dibicarakan di daerah lain seperti di Klaten. Hal ini menjadi pelajaran untuk kami. Prinsip kami pun menjaga keselamatan rakyat,” ungkapnya kepada RADARSEMARANG.COM, Senin (4/5/2020).
Ia juga mengatakan hingga kini tim Bawaslu masih terus mengawasi pergerakan partai, ASN, hingga Paslon Bupati dan Wakil Bupati 2020. Ia menegaskan bahwa sebaiknya pelaku politik yang ingin memanfaatkan kondisi tersebut untuk kampanye lebih menahan diri. Berkaitan dengan dugaan kampanye terselubung di Kabupaten Semarang, Talkhis mengatakan pihaknya sempat mendapatkan laporan jika ada pembagian hand sanitizer yang ditempeli stiker salah satu bakal calon Bupati.”Tidak perlu adanya akrobat politik. Seperti pembagian alat pelindung diri yang dilabeli Paslon. Itu kemarin kami mendapat laporan,” tegasnya.
Namun karena adanya keterbatasan dan protokol kesehatan yang harus dipatuhi, sehingga bukti yang dikumpulkan tidak mencukupi, maka hal tersebut belum bisa diteruskan kepada Komisi Aparatur Sipil Negara untuk ditindak lanjuti.
Mengacu rilis yang sudah dikeluarkan oleh Bawaslu Provinsi Jawa Tengah, maka pihaknya meminta semua pihak agar mengutamakan kemanusiaan dan keselamatan rakyat tanpa ada pelabelan politik jangka pendek, yakni pemilihan Bupati dan Wakil Bupati. (ria/bas)
