30 C
Semarang
Tuesday, 17 June 2025

Omzet Turun, Perajin Enceng Gondok Banting Stir

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Ungaran – Sektor UMKM menjadi salah satu yang terdampak wabah korona atau Covid-19. Beberapa perajin tak mampu bertahan dan harus gulung tikar karena menderita kerugian akibat turunnya omzet penjualan. Yang bertahan pun harus mengubah strategi untuk menjalankan roda usahanya.

Salah satunya perajin yang ada di Desa Kesongo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang. Firman Setyaji, pemilik Bengok Craft, mengatakan selama ini mengolah enceng gondok dari Rawa Pening, beralih usaha menjadi pembuatan masker kain.

Total, ada delapan penjahit yang bekerja di Bengok Craft. “Saya harus bertahan karena pekerja yang semuanya ibu-ibu, bergantung pada usaha ini,” katanya, Minggu (26/4/2020) saat ditemui di rumahnya.

Dalam kondisi normal, dalam sebulan omzet Bengok Craft mencapai Rp 15 juta. Sejak wabah corona melanda, untuk mendapat Rp 5 juta terasa berat. Sadar harus menyelamatkan usahanya, Firman beralih membuat masker mulai akhie Maret 2020.

Model penjualan selain online, juga titip jual di beberapa tempat termasuk objek wisata. Tapi semua mulai tutup hingga omzet terus turun.”Karena saat ini sedang dibutuhkan masyarakat, dan keterampilan para pekerja juga menjahit,” lanjutnya.

Masker-masker karya Bengok Craft, selain dijual juga dibagikan gratis kepada para pedagang di pasar dan kepada jamaah masjid. Ia juga mengungkapkan, sementara untuk masker yang dijual, pangsa pasarnya sudah sampai ke Tangerang dan Semarang. Harganya, per helai Rp 3.000.

Menurutnya, yang membedakan masker buatan Bengok Craft dengan yang lain adalah desainnya yang sesuai gaya anak muda. Selain itu, tetap memerhatikan standar kesehatan karena dibuat berlapis.

Sementara itu Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Semarang Heru Cahyono mengatakan terus memantau pedagang dan UMKM. Pemantauan dilakukan untuk memberikan keringanan bagi mereka yang terdampak Covid-19.

Ia juga mengingatkan jika mengalami kesulitan bisa langsung ke kantor untuk melapor. “UMKM pun juga ada retribusi. Sehingga mereka tidak kesulitan dalam pembayaran pajak atau uang sewa. Dari sini tujuan Pemkab mempertahankan para umkm,” timpalnya. (ria/bas)

 


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya