RADARSEMARANG.COM, Ungaran – BPBD Kabupaten Semarang menyiapkan posko siaga menghadapi bencana alam tanah longsor dan angin puting beliung.
“Perkiraan dari BMKG, puncak musim hujan akan terjadi awal bulan Maret mendatang. Sehingga potensi terjadinya bencana tanah longsor dan angin puting beliung akan semakin besar,” ungkap Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Semarang Heru Subroto.
Ia juga menjelaskan kecamatan yang menjadi prioritas pengamatan dan pengawasan adalah Bandungan, Sumowono, Banyubiru dan Ungaran Timur. Sejak awal tahun 2020 sampai dengan pertengahan bulan Februari ini tercatat sudah ada 30 kejadian tanah longsor dan angin puting beliung. Diakui oleh Heru, jika hanya mengandalkan personel di BPBD untuk menanggulangi bencana alam dirasa tidak cukup.
“Kondisi geografis dan alam di sana menyebabkan potensi terjadinya tanah longsor dan angin puting beliung sangat besar. kami juga dibantu oleh Relawan, TNI hingga polri,” tambahnya.
Sementara itu didepan 300 peserta apel dari berbagai unsur, Bupati Semarang Mundjirin menegaskan BPBD harus menekan seminimal mungkin korban terkena bencana. “Bencana alam tidak bisa dicegah, namun menekan angka korban saya rasa bisa. Terpenting persiapan untuk menghadapi bencana harus maksimal,” timpalnya. (ria/bas)