Terlibat Selingkuh, Warga Bantal Desak Perangkat Desa untuk Mundur

RADAR SEMARANG.ID, UNGARAN – Warga Desa Bantal, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang gelar aksi unjuk rasa menuntut dicopotnya dua perangkat desa. Desakan tersebut muncul karena mereka terlibat perselingkuhan sehingga dianggap mencoreng nama baik desa.

Koordinator warga Adi Yusuf Nugroho ketika ditemui mengatakan kecewa dengan sikap Kepala Desa (Kades) yang kurang tegas. Perangkat desa yang terlibat perselingkuhan adalah MS selaku Sekretaris Desa Bantal dan RS yang menjabat Kasi Pemerintahan.

“Kami membutuhkan figur perangkat desa yang bisa menjadi panutan. Dengan perbuatan mereka, jelas menjadikan nama desa tercoreng. Kami meminta agar pemerintah desa mencopot jabatan Sekretaris Desa dan Kasi Pemerintahan Desa Bantal karena telah melakukan perselingkuhan,” tegasnya didepan warga, Senin (9/12).

Ia mengawatirkan jika pemerintah desa tidak tegas akan ada kejadian serupa terulang kembali. Ia berharap agar Camat Bancak membuat surat berita acara pemberhentian agar situasi di Desa Bantal kondusif.

Sementara itu, Camat Bancak, Febru Suryanto mengungkapkan pihaknya menerima laporan adanya perselingkuhan sejak 10 November 2019. Namun sepenuhnya dikatakannya diserahkan didesa tersebut. Ia menginginkan Kepala Desa Bantal dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Bantal membuat keputusan sesuai dengan perda yang berkaitan dengan pemberhentian perangkat desa.

“Sesuai dengan aturan regulasi apabila terjadi suatu dalam hal ini terkait tindakan asusila, seharusnya kades koordinasi dengan BPD yang hasilnya dilanjutkan ke Camat. Namun saat ini kades sedang sakit dan dirawat di Puskesmas Bancak, maka dari itu penyelesaian menunggu hasil koordinasi kades dengan BPD,” timpalnya.

Suparman Kepada Desa Bantal hingga kini belum bisa dimintai konfirmasi terkait permasalahan tersebut karena kondisi kesehatan. Ia pun meminta agar Puskesmas Bantal dapat memberikan surat keterangan sakit dari Kades Bantal sebagai bukti pada warga yang telah menggelar aksi damai. (ria/bas)