RADARSEMARANG.COM, UNGARAN – Sebanyak 60 desa dari 208 desa di Kabupaten Semarang belum mendaftarkan perangkatnya di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan. Sementara untuk Badan Permusyawaratan Desa (BPD), masih ada 23 yang belum terdaftar. Pemerintah Kabupaten pastikan akhir tahun 2019 rampung.
Pejabat Pengganti Sementara (PPS) Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Cabang Ungaran, Reza Sahria mengatakan, desa yang belum membayar iuran ada 188 dan yang sudah membayar ada 20 desa. Seluruh aparatur desa yang menjadi anggota BPJS Ketenagakerjaan ada 4.596 orang. Sementara untuk klaim yang telah dibayarkan periode 1 Januari – 30 Oktober 2019, ada Jaminan Kematian sebesar Rp 408.000.000 untuk 17 orang, Jaminan Hari Tua untuk 82 orang sebesar Rp 146.582.520. Lalu Jaminan Pensiun Sekaligus ada 13 orang dengan klaim sebesar Rp 14.658.000 dan Jaminan Pensiunan Berkala untuk 14 orang sebesar Rp 341.000 per orang per bulan.
“Kami berharap agar pemerintah desa bisa mengupayakan pembayaran iuran tepat waktu agar perangkat desa ter-cover program BPJS Ketenagakerjaan,” jelasnya dalam Rakor BPJS Ketenagakerjaan dengan Pemkab Semarang di The Wujil Resort and Conventions, Minggu (1/12).
Sementara itu Kepala Dinas Ketenagakerjaan Djarot Supriyoto menambahkan semua perangkat desa harus terdaftar hingga aparat teknis desa. Upaya tersebut juga dibantu oleh dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBdesa). Beban 4 persen akan ditanggung oleh pemerintah desa dan 1 persen ditanggung oleh yang bersangkutan.
Ada juga masukan untuk ketua RW hingga RT yang dimungkinkan akan terdaftar juga. “Saat ini yang dijaring baru kepala desa, perangkat, hingga aparat desa. Target tahun ini selesai semua. Untuk RW dan RT, lihat nanti,” timpalnya usai acara.
Wakil Bupati Semarang Ngesti Nugraha yang hadir juga meminta seluruh desa sadar jaminan sosial. Hal itu sejalan dengan regulasi baik di tingkat Pusat maupun daerah. Ada juga yang menerima Jaminan Kematian, Ngatminingsih, istri dari Wiratsongko, perangkat Desa Sumogawe, Kecamatan Sumogawe. Ia mengungkapkan suaminya meninggal pada 2019. Jadi perangkat desa sejak 1992, tapi baru ikut BPJS Ketenagakerjaan pada 2017. (ria/ton)