26 C
Semarang
Tuesday, 24 December 2024

Buka Dapur Umum untuk Turunkan Stunting

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, TEMANGGUNG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Temanggung memulai gerakan bersama untuk mengurangi angka stunting. Pemkab mencanangkan gerakan pemberian tambahan makanan selama 90 hari dengan membuka dapur umum di setiap desa.

Bupati Temanggung Muhammad Al Khadziq menjelaskan, fokus gerakan untuk mengurangi stunting antara lain adalah dengan kampanye ojo kawin bocah, pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri, ibu hamil, menyusui, pemberian makanan tambahan selama 90 hari berturut-turut bagi ibu hamil dan anak baduta, setiap desa membuka dapur umum yang dipimpim oleh ketua tim penggerak PKK desa.

“Dapur umum memasak setiap hari dan mengirimkan makanan tambahan kepada sasaran ibu hamil dan anak baduta selama 90 hari berturut-turut. Makanan tersebut dikirim langsung ke rumah masing-masing, dan kami pastikan yang bersangkutan mengonsumsinya,” jelasnya Jumat (12/5).

Ia berharap dengan pemberian makanan tambahan selama 90 hari ini, janin ibu-ibu hamil dapat tumbuh dengan sehat, anak-anak balita di bawah 2 tahun juga bisa tumbuh dengan sehat.

Gerakan ini akan berkelanjutan, karena jumlah ibu hamil dan baduta terus bertambah tiap kurun waktunya.

“Angka stunting di Kabupaten Temanggung menurut data EPPBGM, saat ini ada 17 persen. Nah, angka ini akan kita kikis menjadi 14 persen,” ungkapnya.

Gerakan ini melibatkan pemerintah desa, tim penggerak PKK desa, dokter di dinas kesehatan, semua puskesmas, organisasi perempuan, muslimat dan lainnya.

Dia akan memastikan bahwa gerakan pemberian tambahan makanan, dan tablet tambah darah ini akan tepat sasaran, serta memonitor semua proses ini dapat berjalan dengan lancar. Dapur umum telah dimulai kemarin. Di mana seluruh desa sudah siap untuk membuka dapur umum.

Ketua DPRD Kabupaten Temanggung Yunianto menambahkan, DPRD akan memberikan dukungan dari sisi anggaran. Pihaknya akan memberikan dukungan anggaran untuk stunting sebesar Rp 16,3 miliar di 2024.

“Kita akan melihat pada 31 Desember 2023 nanti, kalau angka itu sudah mengerucut menjadi 14 persen, kami akan koordinasi lebih lanjut apakah program ini akan diteruskan,” tambahnya. (din/ton)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya