RADARSEMARANG.COM, Temanggung – Tanah longsor di Desa Pingit, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung kembali menutupi jalan lintas provinsi Semarang-Jogjakarta untuk ketiga kalinya, Sabtu (1/4). Ketebalan tanah mencapai sekitar 5 sampai 10 sentimeter.
Warga Desa Pingit, Kecamatan Pringsurat Ari mengatakan, kondisi pada Minggu (2/4) untuk sementara aman. Hanya saja saat hujan, tanah sedikit merembes dan berguguran ke jalan. Namun tidak sampai menimbulkan kemacetan. Meski begitu, pengendara perlu berhati-hati saat melintasi jalan ini, sebab tanah tersebut membuat jalan menjadi licin.
Sebelumnya, pada Sabtu (1/4) sore longsor kembali terjadi di area tersebut. Tanah menutupi jalan hingga setebal 5 sampai 10 sentimeter. Hal tersebut menyebabkan kemacetan hingga 4 jam. Petugas melakukan proses evakuasi tanah menggunakan alat berat. Selain itu, jalan juga disemprot menggunakan mobil penyemprot dari pemadam kebakaran supaya tidak licin. Jalan kembali normal meskipun diberlakukan sistem buka tutup jalan.
Kapolres Temanggung Agus Puryadi menyampaikan, pihaknya berencana untuk memasang batu sebagai tanggul untuk menahan tanah agar tidak longsor sampai ke jalan. Tujuannya agar saat musim mudik dan arus balik lokasi tersebut akan aman. Menurutnya, di tempat tersebut terdapat 2 sumber mata air. Yakni, di atas dan bawah lokasi tersebut. Air dari sumber mata air yang di atas turun sehingga kontur tanah yang gembur mudah longsor.
“Kami siagakan petugas di lokasi. Karena potensi longsor di tempat tersebut masih tinggi. Kondisi tanah labil, hujan juga diperkirakan masih akan mengguyur wilayah ini,” ungkapnya. (din/ton)