RADARSEMARANG.COM, Temanggung – Akibat awan panas guguran Gunung Merapi, beberapa wilayah di Kabupaten Temanggung terdampak hujan abu vulkanik. Salah satu warga sempat merasa agak sesak nafas saat hujan abu vulkanik Minggu (12/3) pagi.
Takmir Masjid An-Najah Parakan Wetan, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung Bunari mengatakan, hujan abu vulkanik pagi kemarin sekitar pukul 07.00 sampai 08.00, lebih parah dari hari sebelumnya. Dia sempat merasa agak sesak nafas. Serambi masjid juga dipenuhi sehingga harus disapu dan dipel. Sebab, saat berjalan di serambi, sampai terlihat jejak tapak kaki yang menginjak lantai.
“Saat saya dalam perjalanan dari Bansari, yang berjarak 8 kilometer dari sini, abu juga cukup banyak sampai agak membuat sesak nafas,” katanya kepada RADARSEMARANG.COM.
Sedangkan untuk jendela, tidak tampak begitu jelas. Takmir masjid juga belum membersihkan genteng masjid. Karena angin cukup kencang sehingga membawa abu langsung ke bawah. Hingga siang hari, sekitar waktu salat Duhur, abu juga masih tampak dengan jelas di lantai, meja, dan atap mobil yang terparkir di masjid. Saat kaki menyentuh lantai juga terasa kasar, begitu juga saat jari mengusap meja.
“Kami sedang persiapan untuk acara akhirus sanah sehingga sekaligus bersih-bersih masjid. Untuk acara besok juga tidak khawatir terkena abu tersebut. Mudah-mudahan tetap aman,” ungkapnya.
Selanjutnya, petani Dusun Jengkol, Desa Drimoyo, Kecamatan Ngadirejo Siswanto mengaku, tanaman cabai miliknya yang ditanam di Desa Carikan, Kecamatan Ngadirejo juga terkena abu vulkanik. Butiran abu vulkanik terlihat menempel di daun-daun cabai miliknya. Abu juga menempel pada plastik penutup tanah. Saat daun dan plastik dipegang, abu sangat terasa di tangan. Meski demikian, dia tetap bertani seperti biasa.
“Abu vulkanik ini ada positif dan tidaknya. Abu vulkanik yang berada di tanah, dalam ketebalan tertentu akan menyuburkan tanah. Namun, abu yang menempel atau menutup di daun, jika terlalu lama akan mengakibatkan penyakit pada tanaman,” akunya.
Abu yang menempel pada plastik mulsa belum dia bersihkan. Karena, saat hujan turun, daun dan plastik akan bersih dengan sendirinya. Dia juga tidak menggunakan masker saat bertani.
Kasi Penanganan Darurat dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung Priyo Harjanto menyampaikan, kecamatan yang terdampak abu vulkanik, antara lain, Pringsurat, Kranggan, Temanggung, Tembarak, Bulu, Selopampang, Parakan, Ngadirejo, Candiroto, Bansari, Kledung, Tlogomulyo, Kandangan, Kaloran, Kedu, Gemawang, Wonoboyo, dan Tretep. BPBD, instansi terkait, dan relawan membagikan masker di titik-titik strategis.
“Salah satunya, kami membagikan masker di jalan Secang-Temanggung. Tepatnya di depan SPBU Kowangan. Hal untuk menjaga kesehatan para pengendara terutama saluran pernafasan,” terangnya. (din/ton)