RADARSEMARANG.COM, TEMANGGUNG – Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sanggrahan sudah over kapasitas. Pemerintah Kabupaten Temanggung berencana memperluasnya. Butuh sekitar Rp 44 miliar untuk memperpanjang masa pakai tempat pembuangan sampah tersebut.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) Kabupaten Temanggung Hendra Sumaryana mengatakan, kondisi TPA Sanggrahan sudah overload. Saat ini akan diupayakan untuk perluasan di zona 5 dan zona 6. Zona tersebut memiliki luas sekitar 2,6 hektare.
Adapun pembangunan di zona 5 dan 6 nanti, konsepnya bukan TPA, tetapi tempat pengolahan sampah terpadu reduce, reuse, recycle (TPST3R). Pihaknya mengusulkan dana untuk pembangunan TPST3R sekitar Rp 44 miliar ke pemerintah pusat.
“Jadi yang dibangun adalah pengolahannya. Usulan kami multiyears nanti lewat APBNP 2023 dan dilanjutkan 2024. Kalau tidak ada perluasan TPA ini sudah betul-betul overload,” katanya di sela peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2023 di TPA Sanggrahan Jumat (10/2).
Menurut dia, program Temanggung bebas sampah membuat kesadaran masyarakat untuk tidak sembarangan membuang sampah meningkat. Di sisi lain, kondisi ini membuat TPA Sanggrahan makin banyak menerima pasokan sampah.
“Pembuangan sampah di TPA Sanggrahan yang semula hanya 60 ton per hari, sekarang 120 sampai 130 ton per hari,” katanya.
Peringatan HPSN kemarin juga dilengkapi dengan penanaman pohon dan pemeriksaan kesehatan gratis di TPA Sanggrahan. Ada sekitar 80 pemulung dan 40 petugas TPA yang diperiksa.
Pemulung TPA Sanggrahan Kabupaten Temanggung Darsih mengaku senang bisa periksa kesehatan secara gratis. Ia berharap hal ini bisa dilakukan rutin tiap tiga bulan. Sehingga para pemulung bisa terjaga kesehatannya.
Darsih sudah 15 tahun memulung di lokasi tersebut. Setiap hari mencari sampah yang bisa dijual. Seperti, rongsok botol, kaleng, kotak susu dan lainnya. (din/ton)
