RADARSEMARANG.COM, Temanggung – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Temanggung secara tegas menolak keberadaaan galian C. Nahdliyin akan menjadi garda terdepan dalam menjaga lingkungan dari kerusakan akibat penambangan ilegal.
Ketua PCNU Kabupaten Temanggung M. Furqon Masyhuri mengatakan, tema besar Harlah NU kali ini adalah Merawat Jagat, Membangun Peradaban.
Merawat jagat adalah bagaimana membangun terhadap kearifan alam, termasuk sampah-sampah plastik yang tidak bisa diurai, galian-galian yang tidak sesuai dengan habitat dan aturan. Hal itu yang harus ditertibkan. Jangan sampai ada galian liar yang merusak alam.
“Merawat jagat adalah konsep bagaimana pengurus NU membangun jagad menjadi lebih ramah. Perlakuan terhadap pertanian juga tidak dengan obat-obatan yang dapat membunuh unsur hara makro dan mikro yang ada di tanah,” katanya di sela Apel Perayaan 1 Abad NU di Alun-alun Temanggung Selasa (31/1).
Langkah-langkah yang akan dilakukan PCNU Temanggung tergantung bagaimana aktivitas pelaku-pelaku itu. “Hari-hari ini kan kita masih stay, kalau ada pelaku yang berani melakukan itu dan tidak sesuai dengan regulasi, maka kita akan menolak,” tegasnya.
Ribuan warga nahdliyin di Temanggung kemarin berbondong-bondong menuju Aun-alun. Ada yang menggunakan mobil pick up, mobil angkutan, pribadi dan motor. Seluruh alun-alun penuh, bahkan warga yang datang terlambat kesulitan masuk ke area alun-alun.
Saat gubernur Jawa Tengah hadir di tengah-tengah peserta apel, mereka berkali-kali mendengungkan nama Ganjar Pranowo. Peserta terlihat bahagia bisa bertemu dengan Gubernur mereka. Banyak di antara mereka yang minta foto.
Di hadapan warga NU, Ganjar mengatakan, Harlah NU satu abad ini menjadi momentum warga NU, bagaimana berkontribusi menatap masa depan dan terlibat di dalamnya.
Contohnya banser yang menjaga keamanan sekitar serta terlibat dalam kegiatan sosial termasuk bencana dan lainnya. Menurut dia, anak-anak santri madrasah juga luar bisa, mereka mempunyai cita-cita yang tinggi. Seperti menjadi dokter dan menetri.
“Artinya, anak-anak yang di bawah naungan NU ternyata juga punya spirit yang luar biasa dan sudah banyak contohnya. Sudah ada yang menjadi presiden, menteri, pejabat publik, pengusaha, dan kiai-kiai yang ceramahnya menentramkan,” katanya. (din/ton)