27 C
Semarang
Wednesday, 18 June 2025

Longsor, Jalur Alternatif Temanggung – Semarang Ditutup

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Temanggung – Hujan dengan intensitas tinggi di sepuataran wilayah Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung membuat tebing setinggi 20 meter dan lebar 15 meter longsor Rabu (4/1). Akibatnya, longsoran menutup akses jalan Kabupaten Temanggung – Semarang via jalur Kaloran.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung Toifur Hadi Wuryanto mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

Semalam, akses jalan ditutup total baik untuk kendaraan roda 2 maupun 4. Pihaknya memperkirakan wilayah tersebut masih berpotensi mengalami longsor susulan.

“Kerugian akibat kejadian ini diperkirakan mencapai Rp 20 juta. Kami langsung melakukan pembersihan material, pendataan, koordinasi dan pemasangan rambu jalan agar tidak ada pengendara yang melewati jalur ini. Sebab, masih dimungkinkan longsor susulan. Tidak hanya di sini, beberapa wilayah lain juga mengalami bencana,” katanya kepada Jawa Pos Radar Magelang Rabu (4/1) malam.

Dia melanjutkan, di Desa Mloko, Kecamatan Kranggan, terjadi banjir luapan. Tapi semalam kondisi sudah surut, longsor kecil juga sudah diatasi warga. Di jalan raya Kranggan-Kaloran via Desa Gentan terjadi luapan dan banjir lumpur.

Hingga semalam masih dalam pemantauan 2 personel BPBD, mengingat jalan gelap dan berpotensi banyak terjadi kecelakaan. Armada Damkar juga menyemprot lumpur yang menutupi jalan.

Lebih lanjut, di Kecamatan Kaloran terjadi bencana di beberapa desa. Yakni, di Dusun lamuk, Desa Kalimanggis terjadi longsor tebing. Hingga Rabu (4/1) malam belum teratasi dan masih pemantauan lapangan oleh Polsek Kaloran dan BPBD Temanggung.

“Di Desa Sembong longsor, namun belum di-asessment. Talut di Janggleng Desa Tlogowungu, aset BPBD longsor belum di-asessment. Jembatan penghubung Desa Tempuran dan Desa Kaloran di Dusun Ngadisari, Desa Tempuran belum di-asessment,” katanya.

Sementara itu, puluhan rumah di Kelurahan Mlipak, Kabupaten Wonosobo terendam air. Ini merupakan imbas dri jebolnya tanggul sungai Rabu (4/1) sore.

“Tingginya curah hujan di Wonosobo membuat tanggul sungai di Kelurahan Mlipak Jebol. Kejadiannya tadi sekitar jam 15.30 WIB,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonosobo Bambang Triyono.

Akibat kejadian ini, air sungai masuk ke rumah-rumah warga. Berdasarkan hasil pendataan sementara, 30 rumah warga terendam banjir. Beberapa di antaranya rusak. Hingga semalam, warga belum mengungsi. Mereka hanya menyelamatkan perabot rumah yang terendam air. (din/ton)

Reporter:
Addin Alfath

Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya