RADARSEMARANG.COM, TEMANGGUNG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Temanggung melaksanakan rapat koordinasi penanggulangan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Temanggung. Di Temanggung saat ini masih ada sekitar 23.000 keluarga yang masuk dalam kategori kemiskinan ekstrem.
Bupati Temanggung Muhammad Al Khadziq menjelaskan, kategori masyarakat miskin ekstrem adalah masyarakat yang pengeluaran untuk konsumsi tidak lebih dari Rp 10 ribu dalam sehari, tidak memiliki rumah, hidup sebatang kara, dan lainnya. Pada 2024, presiden menargetkan untuk nol persen kemiskinan ekstrem.
Pemkab Temanggung harus melakukan intervensi untuk menuntaskan angka kemiskinan ekstrem dengan program-program dan kegiatan. Sehingga, nantinya setiap keluarga akan dicari apa permasalahannya dan dicarikan jalan keluar sesuai dengan masalahannya. Penanganan akan dilakukan dengan kerjasama lintas sektor, baik pemda, pemerintah desa (pemdes), organisasi keagamaan, masyarakat, lembaga amil zakat, CSR perusahaan.
“Tidak semua kemiskinan harus diatasi oleh pemerintah, tapi harus ada partisipasi dari masyarakat,”
jelas Khadziq usai memberikan pengarahan pada rapat Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Rabu (28/12).
Khadziq mengatakan, saat ini tingkat kemiskinan di Temanggung adalah 9,3 persen. Kondisi ini lebih baik dari sebelum covid-19 yang mencapai 9,8 persen. Sebelumnya, pada 2021 terjadi peningkatan lebih dari 10 persen. Tetapi, pada 2022 ini, upaya recovery secara ekonomi berlangsung sangat cepat. Sehingga, sekarang sudah lebih baik dari pada sebelum covid-19. Posisi Temanggung ada di tingkat 13 dari 35 kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Tengah.
“Artinya kita dalam kondisi yang layak atau baik. Tetapi Pemkab Temanggung terus akan meningkatkan upaya-upaya pengentasan kemiskinan. Salah satunya adalah dengan melatih para penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH), kita latih dengan entrepreneurship dan kita bentuk kelompok-kelompok untuk kita berikan bantuan permodalan,” katanya. Pada 2022 ini terdapat 250 kelompok masyarakat peneriman manfaat PKH yang sudah menerima pelatihan entrepreneurship dan mendapat bantuan modal sebanyak Rp 10 juta per kelompok. (din/ton)