RADARSEMARANG.COM, Temanggung – Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) Kabupaten Temanggung meluncurkan layanan Smartbilitas. Program ini untuk memfasilitasi para penyandang disabilitas agar siap bekerja.
Bupati Temanggung Muhammad Al Khadziq menjelaskan, pada program ini, Dinperinaker melakukan berbagai macam pelatihan keterampilan agar penyandang disabilitas siap kerja. Kegiatan ini didanai oleh CSR dari beberapa perusahaan yang ada di Kabupaten Temanggung. Hal ini adalah sebagian dari upaya pemerintah untuk mengajak seluruh dunia usaha di Temanggung untuk ikut mempekerjakan masyarakat penyandang disabilitas.
“Penyandang disabilitas memiliki hak yang sama atau setara dengan masyarakat lainnya. Sehingga harus kita berikan pembinaan untuk bisa ikut bekerja di perusahaan yang ada di Temanggung,” jelasnya di Pendopo Jenar Rabu (16/1).
Bupati mendoakan perusahaan yang mempekerjakan penyandang disabilitas terus mendapatkan berkah dari Allah. Sementara itu, untuk perusahaan yang belum mempekerjakan penyandang disabilitas diharapkan bisa ikut melakukan hal tersebut.
Pihaknya juga menyiapkan sebuah perbup untuk memberi peluang para disabilitas agar mereka betul-betul siap kerja. Perbup tersebut antara lain akan mengatur bahwa penyandang disabilitas diberikan pelatihan.
“Bagi yang belum siap kerja, maka nanti diberi pelatihan agar siap kerja. Adapun pelatihan dilaksanakan oleh Dinperinaker. Pembiayaannya dapat ditanggung bersama antara pemerintah dengan perusahaan swasta yang akan mempekerjakannya,” terangnya.
Kepala Dinperinaker Agus Sarwono menambahkan, layanan smartbilitas adalah suatu sistem untuk mendaftar kerja bagi penyandang disabilitas, baik secara online maupun manual.
Di Temanggung terdapat lebih dari 1400 orang penyandang disabilitas yang masuk dalam usia kerja. Dinperinaker memfasilitasi mereka untuk menyusun database. Meliputi usia, keterampilan, pendidikan, dan ingin bekerja di bidang apa. Bagi yang berpendidikan dan memiliki bekal, disalurkan ke perusahaan.
Sementara yang belum memiliki bekal pendidikan akan difasilitasi dengan pelatihan berwirausaha mandiri.
“Salah satunya pelatihan untuk membersihkan sarang walet, kami bekerja sama dengan pihak ketiga. Sarang walet itu kan tidak perlu pendidikan khusus. Sehingga cukup dengan ketelitian saja, mereka bisa melatih dan mengkoordinir teman-teman di lingkungan kerja mereka,” tambahnya. (din/ton)
