RADARSEMARANG.COM, Temanggung – Papringan Wisanggeni di Dusun Limbangan, Desa Tanjungsari, Kecamatan Tlogomulyo, Kabupaten Temanggung suguhkan wisata berbasis konservasi alam. Wisata ini dalam proses penggarapan untuk menjadi destinasi wisata berupa taman lampion menggunakan bahan-bahan limbah sampah.
Warga desa setempat inisiator wisata ini Rizal Ifan Chanaris mengatakan, warga akan mengkreasikan limbah sampah menjadi taman lampion. Dia beserta tim akan mengembangkan konsep global. Yakni, taman lampion menggunakan bahan-bahan berbasis alam dan limbah.
Ke depan, pengunjung dapat menikmati gabungan konsep wisata kekinian, konservasi alam, pasar kontemporer era peradaban Jawa di masa lalu, hingga pusat seni kebudayaan lokal yang akan dipentaskan secara berkesinambungan dalam periodisasi tertentu. “Sementara ini pengunjungnya baru di angka 200 sampai 300 orang yang dapat masuk secara gratis,” katanya.
Dia menjelaskan, ide pembukaan lahan seluas hampir satu hektare ini bertujuan untuk memunculkan sebuah daya tarik wisata yang mampu mengakomodir pengembangan perekonomian warga sekitar berbasis pemberdayaan masyarakat.
Sebelumnya, lokasi ini merupakan hutan belantara rumpun bambu. Kini telah disulap menjadi sebuah area rekreasi. Pengunjung sudah bisa menikmati suasana hutan bambu nan asri, galeri bonsai, dan berbagai kuliner lokal khas pedesaan dengan harga murah yang digelar rutin setiap Sabtu dan Minggu.
Kepala Desa Tanjungsari Bandriyo Susilo Utomo menambahkan, Papringan Wisanggeni merupakan sebuah inovasi yang sangat lengkap dan akan bermanfaat bagi perekonomian warga masyarakat sekitar. Warga sekitar telah merasakan dampak ekonomi dengan berjualan di lokasi tersebut. (din/ton)