RADARSEMARANG.COM, Temanggung – KPU Kabupaten Temanggung memfasilitasi simulasi pemilihan bupati (pilbup) dan wakil bupati oleh siswa SMAN 1 Temanggung. Melalui simulasi, pembelajaran demokrasi yang selama ini diterima di kelas, menjadi lebih mudah dipahami.
“Jadi kita lebih tahu demokrasi itu seperti apa. Karena dengan praktik seperti ini, kita jadi lebih mudah untuk memahami,” tutur Azzahra, siswi kelas X SMAN 1 Temanggung di kantor KPU Kabupaten Temanggung kemarin (11/10).
“Jadi nanti ketika kita mengikuti pemilu yang sesungguhnya, tidak mudah dipengaruhi oleh orang lain,”imbuhnya.
Hal yang sama juga diungkapkan Stefani, siswi kelas X. Menurutnya dengan simulasi pemilihan bupati dan wakil bupati di kantor KPU Temanggung ini, jadi mendapatkan gambaran utuh tentang praktik demokrasi melalui pemilu. “Ya kita jadi lebih paham demokrasi itu seperti apa,” ungkap Stefani.
Simulasi pemilihan bupati dan wakil bupati dilakukan para siswa sebagai salah satu bentuk pembelajaran kurikulum merdeka tentang “Penguatan Demokrasi”.
“Dengan pembelajaran penguatan demokrasi dan praktik simulasi seperti ini, diharapkan dapat menambah pengetahuan demokrasi untuk para siswa sebagai generasi penerus bangsa. Karena ke depan siswa akan praktik demokrasi seperti menjadi penyelenggara pemilu, jadi bupati, jadi wakil bupati atau nanti jadi panitia pemilihan di tingkat desa,” ungkap Afif Khoirurrohman, fasilitator kurikulum merdeka SMAN 1 Temanggung.
Simulasi dilakukan siswa mulai dari penerimaan pendaftaran bakal pasangan calon bupati dan wakil bupati, verifikasi berkas dokumen persyaratan dan pengundian nomor urut pasangan calon bupati dan wakil bupati. Hingga pelaksanaan simulasi pemungutan dan penghitungan suara.
Anggota KPU Kabupaten Temanggung Henry Sofyan Rois menyambut baik kunjungan para siswa ke Graha Pintar Pemilu (GPP) sekaligus melaksanakan simulasi penyelenggaraan pemilihan bupati dan wakil bupati, dengan memanfaatkan berbagai perlengkapan pemungutan suara yang ada di GPP. “Semoga dengan melaksanakan kegiatan itu, para siswa menjadi semakin paham tentang konsep demokrasi, serta prinsip-prinsip dalam penyelenggaran pemilu atau pilkada,” ujarnya. (rls/lis)