RADARSEMARANG.COM, Temanggung – Kasus pembunuhan terhadap Supriyanti, 15, warga Dusun Tegal Parakan RT 3 RW 8, Desa Gemawang, Kecamatan Gemawang, Kabupaten Temanggung terkuak. Pelaku merupakan pacar korban. Kurang dari 24 jam setelah mayat korban ditemukan, polisi membekuk R, 17, warga Kecamatan Tretep, Temanggung.
Dari pemeriksaan, pembunuhan tersebut terjadi pada Selasa (20/9) sekitar pukul 14.30 di rumah pelaku. Polisi mengamankan barang bukti berupa cangkul, motor, handphone korban, pakaian, dan aksesori.
Aksi pembunuhan bermula saat pelaku menjemput korban di rumahnya dan diajak ke rumah pelaku. Sesampainya di rumah pelaku, mereka mengobrol sambil mengonsumsi minuman keras jenis tuak.
Selanjutnya, pelaku menyetubuhi korban. Setelah disetubuhi, korban meminta pertanggungjawaban pelaku apabila sampai hamil. Apabila terjadi sesuatu, pelaku menyuruh korban untuk menghubunginya. Pelaku berjanji akan bertanggung jawab.
Saat itu, korban ragu-ragu. Terjadi cekcok di antara keduanya. Pelaku yang emosi lantas mencekik korban dengan kedua tangannya sekuat tenaga. Akhirnya, korban lemas dan tidak sadarkan diri.
Beberapa saat kemudian, diketahui korban tak bergerak lagi. Pelaku lantas menggendong korban ke belakang gudang, kemudian menguburnya sendiri di tempat tersebut dengan dibungkus kain korden warna biru.
Kapolres Temanggung AKBP Agus Puryadi menuturkan, pelaku emosi setelah mendengar korban meminta pertanggungjawaban dan meragukan pelaku akan bertanggungjawab.
Pelaku sempat ketakutan ketika melihat postingan orang hilang di media sosial. Ia lantas menjual handphone milik korban.
Postingan orang hilang di media sosial juga menarik perhatian polisi. Jumat (23/9), pembuat postingan lantas diminta melapor ke Polsek Jumo. Berdasarkan penyelidikan, polisi akhirnya menangkap orang yang diduga sebagai pelaku.
“Jumat (30/10) petugas menemukan orang yang diduga kuat membawa korban dan melakukan interogasi terhadap orang tersebut. Dalam interogasi tersebut, terduga pelaku mengakui perbuatanya dan menunjukkan kepada petugas tempat di mana korban melakukan perbuatannya,” jelasnya.
Sabtu (1/10), polisi akhirnya membongkar lokasi korban dikuburkan. Saat ditemukan korban dalam kondisi tengkurap, namun telapak tangannya tersembul keluar.
Selama menghilang, korban sebenarnya sempat dicari orangtuanya. Sebab sebelum dibunuh, korban sempat menghubungi orangtuanya dan mengabarkan kalau ia tidak diperbolehkan pulang oleh pacarnya, yang baru dikenal lewat media sosial sekitar tiga bulan. Orangtua korban sempat mencari ke Tretep, namun tak mendapatkan hasil apapun, karena mereka tidak tahu alamat pacar korban. (din/ton)