RADARSEMARANG.COM, Temanggung – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Temanggung memberikan pemahaman tentang perlakuan dan kepedulian terhadap temuan benda cagar budaya. Masyarakat Kabupaten Temanggung semakin sadar atas penemuan benda bersejarah.
Kepala Disparbud Saltiyono Atmaji menuturkan, pihaknya mengumpulkan masing-masing kepala desa atau perwakilan dari pemerintah desa yang terdapat banyak temuan benda-benda bersejarah. Dinas memberikan pemahaman untuk disampaikan kepada seluruh masyarakat terkait bagaimana perlakuan serta kepedulian atas berbagai temuan yang ada.
Saat ini, tingkat kesadaran masyarakat atas temuan benda-benda cagar budaya di berbagai wilayah sangat baik. Setiap temuan benda cagar budaya peninggalan bersejarah akan mereka lokalisir ke dalam satu tempat. Mereka membuat sebuah shelter khusus sebagai tempat penampungan.
“Misalnya, ada warga yang tengah mencangkul di sawah, tiba-tiba ujung cangkulnya menyentuh bebatuan yang bentuknya mirip cagar budaya, kita minta laporkan pihak desa agar diberi ruang dan tempat khusus sebagai shelter,” terangnya.
Sejauh ini temuan benda cagar budaya yang ada didominasi oleh struktur batu. Baik yang masih utuh maupun yang sudah tidak utuh. Seperti, arca nandi, batu sesaji, umpak dan sisa-sisa batu dengan pahatan relief bermotif khusus.
“Memang ada jalur-jalur penemuan benda bersejarah salah satunya seperti di Liyangan, Pringapus, kemudian ke daerah Klimbungan Kecamatan Ngadirejo, hingga ke Candisari Kecamatan Bansari,” katanya. (din/ton)
