RADARSEMARANG.COM, Temanggung – Seorang anak tampak ketakutan ketika kena giliran mendapatkan suntikan imunisasi di Pendopo Kecamatan Kaloran Selasa (2/8). Spiderman berusaha tampil sebagai pahlawan.
Superhero itu mendatangi anak tersebut dan berusaha menenangkan. Sejumlah aksi layaknya adegan film ia tampilkan. Tapi si anak malah makin takut dan menangis. Tawa pun terdengar dari pengunjung di lokasi imunisasi.
Spiderman dengan tubuh gempal ini tak sendirian. Ia ditemani The Flash. Mereka berdua mencoba menghibur anak-anak yang akan disuntik vaksin. Beberapa anak mau dipangku dan saat perhatian mereka teralihkan, petugas kesehatan langsung menyuntikkan vaksin. Meski demikian, ada juga anak yang justru ketakutan dan menangis saat Spiderman memperagakan aksinya.
Bupati Temanggung HM Al Khadziq menuturkan, pihaknya akan mengejar keterlambatan imunisasi anak melalui imunisasi kesehatan dasar (Kejar) dan imunisasi tambahan pada BIAN tahun ini. Keterlambatan imunisasi di Kabupaten Temanggung disebabkan karena Dinas Kesehatan (Dinkes) fokus pada penanganan pandemi Covid-19 dua tahun ke belakang. Keterlambatan imunisasi bisa dibaca data pada 2021 dari target 95 persen tercapai 79 persen dan di 2022 sampai akhir Juli dari target 47,49 baru tercapai 39 persen.
“Target BIAN sebanyak 73.450 anak yang terinci 35.450 anak mendapatkan imunisasi karena mengalami keterlambatan, sedangkan 38 ribu untuk imunisasi tambahan berupa vaksin measles (campak) dan rubella atau MR,” tutur Khadziq pada pencananganan BIAN di Kantor Kecamatan Kaloran Selasa (2/8).
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Temanggung Muh Amin menjelaskan, Indonesia mengalami bonus demografi, diantaranya terdapat banyak balita. Untuk mencetak dan melahirkan generasi penerus yang mumpuni, mereka harus sehat. Hal ini harus dimulai dari awal pertumbuhan dengan pemberian imunisasi agar tubuh kebal terhadap berbagai penyakit.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung dr Intan Pandanwangi menyampaikan, vaksinasi dasar lengkap untuk anak usia 3 bulan hingga 6 tahun ada keterlambatan. Sebab, selama pandemi tidak diperbolehkan untuk berkumpul. Imunisasi yang terlambat diberikan diantaranya polio, campak rubella dan hepatitis. “Pada BIAN ini, kami melibatkan sekitar 1.500 tenaga medis yang ada. BIAN digelar di puskesmas sampai posyandu, atau praktik bidan,” katanya. (din/ton)