RADARSEMARANG.COM, Temanggung – Pasar Tani menjadi alternatif memutus rantai pemasaran. Petani bisa mendapatkan laba lebih besar dibandingkan menjual ke pasar tradisional atau tengkulak.
Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Wonoboyo menggelar kegiatan Pasar Tani di Lapangan Pateken, Kecamatan Wonoboyo, Kabupaten Temanggung Selasa (19/7). Para petani menempati lapak dan mengisinya dengan hasil pertanian masing-masing. Di antaranya, bawang merah, singkong, cabai, jeruk, kopi, dan lainnya. Mereka bertransaksi langsung dengan konsumen agar mendapatkan harga yang baik.
Kepala Bidang (Kabid) SDM Penyuluhan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Temanggung Sam Susilowati mengatakan, sebelum pandemi, Pasar Tani dilaksanakan di Curug Surodipo, Tawangsari.
Saat ini dimulai kembali di Lapangan Pateken. Dia berharap kegiatan dari petani ataupun kelompok tani yang ada di Kecamatan Wonoboyo dan sekitarnya bisa terlaksana kembali. Sehingga, seperti tahun-tahun sebelumnya, produk-produk yang ada di kelompok tani bisa dipromosikan.
“Dengan pasar tani ini, diharapkan bisa memutus rantai pemasaran, sehingga petani ataupun kelompok tani bisa mendapatkan laba yang lebih besar dibandingkan menjual sendiri ke pasar tradisional maupun lewat tengkulak atau bakul,” terangnya.
Selanjutnya, Plh Camat Wonoboyo M. Setyo Nusantoro mengatakan, berdasarkan data dari DKPPP Kabupaten Temanggung, Kecamatan Wonoboyo per tahun bisa menghasilkan 200 ton kopi arabica dan 600 ton kopi robusta. Sedangkan tembakau bisa menghasilkan hampir 900 ton dan masih banyak tanaman lainnya. “Dari data tersebut, betapa suburnya negeri kita, khususnya wilayah Kecamatan Wonoboyo,” katanya. (din/ton)