RADARSEMARANG.COM, Temanggung – Warga Desa Banjarsari, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung melakukan ritual basuh dan bersih diri di Sendang Sengon Senin (11/7). Acara ini merupakan wujud dari ungkapan rasa syukur atas berkah yang selama ini diperoleh.
Kegiatan diawali dengan kirab. Sebanyak tujuh gunungan diarak dari pojok Desa Banjarsari menuju Sendang Sengon yang berjarak sekitar 1 kilometer. Warga menyebutnya sadranan lepen atau sungai. Sesampainya di Sendang Sengon, warga bersama tokoh masyarakat melakukan ritual basuh dan bersih diri di mata air utama milik warga setempat.
Mereka juga melepaskan ikan di sendang sebagai simbol air untuk kehidupan bagi seluruh mahkluk. Lalu membasuh wayang sebagai ungkapan telah dimulainya lagi pentas kesenian yang selama dua tahun ini vakum karena pandemi covid.
Dilanjutkan dengan rebutan gunungan yang dikirab menuju sendang. Ribuan warga Desa Banjarsari langsung berebut tujuh gunungan berisi tumpeng dan hasil bumi usai didoakan. Saling tarik, bahkan saling injak mewarnai rebutan gunungan ini.
Tradisi ini menarik minat ribuan warga yang datang dari berbagai daerah. Mereka disuguhi pentas berbagai kesenian tradisional.
Bupati Temanggung HM Al Khadziq menuturkan, tradisi sadranan ini merupakan tradisi turun temurun nenek moyang selama ratusan tahun.
Namun sempat terhenti dua tahun karena pandemi. Selamatan ini sebagai bentuk penghormatan dan rasa syukur kepada Tuhan karena memberi sumber mata air melimpah dan sangat berharga bagi kehidupan warga.
“Mari kita jaga bersama air ini dengan sebaik-baiknya. Lingkungan hidup kita harus dipelihara sebaik-baiknya. Agar sumber air kita tetap sumber air yang besar dan barokah. Semoga ikhtiar kita dikabulkan Allah. Rezeki masyarakat Banjarsari barokah,” katanya.
Warga Banjarsari Jazirah mengaku sangat senang karena dua tahun terakhir tidak ada sadranan lepen. Dia berharap Desa Banjarsari semakin maju dan tentram, petani mendapatkan panen yang melimpah. “Sayur mayur semoga membawa berkah bagi petani. Saya dapat cabai saat mengambil gunungan. Sayurnya akan disimpan untuk kenang-kenangan,” ungkapnya. (din/ton)