RADARSEMARANG.COM, Temanggung – Petani jamur dari Desa Kataan, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung mengembangkan jamur Jakaba. Dialah Agus Mawardi. Pria berusia 51 tahun ini meraih penghargaan sebagai petani teladan dari Kementerian Pertanian RI tahun 2007.
Jamur Jakaba merupakan inovasi baru yang diciptakannya. Jamur ini bermanfaat untuk meningkatkan hasil pertanian dengan dimanfaatkan sebagai bahan baku utama pembuatan pupuk cair organik.
“Cara membuatnya mudah. Pertama kita siapkan media berupa air leri atau bekas cucian beras. Pertama kita harus pancing dulu, kalau kelihatan bibitnya, wadahnya kita tutup rapat. Bibit jamur yang tumbuh lantas kita besarkan di media air leri atau bekas pupuk cair. Kalau sudah besar kita blender sampai halus dan difermentasikan bersama agen hayati lain selama 15 sampai 20 hari. Setelah itu baru bisa diaplikasikan ke lahan sebagai pupuk cair,” jelasnya panjang lebar.
Pupuk cair berbahan jamur Jakaba ini memiliki banyak manfaat. Mulai dari mempercepat pertumbuhan tanaman, mencegah layu pusarium, hingga mencegah busuk pada bagian batang. Cocok diaplikasikan pada lahan tanamam hortikultura seperti cabai, tomat, dan kol, kemudian tanaman perkebunan seperti kopi, tembakau, dan cengkeh. Hingga jenis tanaman keras.
Agus mengaku, dalam sebulan mampu memproduksi hingga 150 liter. Selain pangsa pasar lokal, banyak petani dari Sumatera dan Kalimantan yang menjadi pelanggannya. Tiap 1 liter pupuk cair Jakaba dapat digunakan untuk lahan dengan jumlah tanaman sampai 2.500 batang. (din/lis)
